Inggris minta New York Times hancurkan data dari Snowden
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Inggris telah meminta New York Times untuk menghancurkan salinan dokumen yang dibocorkan oleh mantan konraktor National Security Agency (NSA) AS, Edward Snowden, 30. Data yang diminta dimusnahkan itu, diduga terkait operasi badan mata-mata AS (CIA) dan Inggris (GCHQ).
Permintaan Pemerintah Inggris, disampaikan kepada Editor Eksekutif Times, Jill Abramson, oleh pejabat senior di Kedutaan Besar Inggris yang berada di Washington DC. Seorang sumber, seperti dikutip Daily Mail, Sabtu (31/8/2013), mengatakan, Abramson menyambut permintaan Pemerintah Inggris itu dengan diam.
Pada Jumat (30/8/2013), dalam sebuah pernyataan publik, Alan Rusbridger, editor Guardian, mengatakan, ia akan menghadapi ancaman tindakan hukum yang mungkin diberikan oleh Pemerintah Inggris. Menurutnya, pada 20 Juli 2013, ia telah menghancurkan salinan dokumen yang diterima dari Snowden .
Rusbridger melanjutkan, dua hari kemudian, pada 22 Juli 2013 , Guardian diberitahu oleh Pemerintah Inggris, bahwa materi yang berhubungan dengan GCHQ telah menjadi petunjuk bagi pemerintah untuk menuju ke New York Times.
”Kami memahami Kedutaan Besar Inggris di Washington bertemu dengan New York Times pada pertengahan Agustus 2013, lebih dari tiga minggu setelah materi Guardian dihancurkan di London,” kata Rusbridger.
Permintaan Pemerintah Inggris, disampaikan kepada Editor Eksekutif Times, Jill Abramson, oleh pejabat senior di Kedutaan Besar Inggris yang berada di Washington DC. Seorang sumber, seperti dikutip Daily Mail, Sabtu (31/8/2013), mengatakan, Abramson menyambut permintaan Pemerintah Inggris itu dengan diam.
Pada Jumat (30/8/2013), dalam sebuah pernyataan publik, Alan Rusbridger, editor Guardian, mengatakan, ia akan menghadapi ancaman tindakan hukum yang mungkin diberikan oleh Pemerintah Inggris. Menurutnya, pada 20 Juli 2013, ia telah menghancurkan salinan dokumen yang diterima dari Snowden .
Rusbridger melanjutkan, dua hari kemudian, pada 22 Juli 2013 , Guardian diberitahu oleh Pemerintah Inggris, bahwa materi yang berhubungan dengan GCHQ telah menjadi petunjuk bagi pemerintah untuk menuju ke New York Times.
”Kami memahami Kedutaan Besar Inggris di Washington bertemu dengan New York Times pada pertengahan Agustus 2013, lebih dari tiga minggu setelah materi Guardian dihancurkan di London,” kata Rusbridger.
(esn)