Tim Penyidik senjata kimia PBB mulai bekerja di Suriah
A
A
A
Sindonews.com - Inspektur PBB yang bertugas menyidiki penggunaan senjata kimia di beberapa wilayah di Suriah, termasuk Kota Khan al-Assal, akhir pekan kemarin tiba di Suriah. Demikian isi pernyataan yang dikeluarkan kantor Juru Bicara PBB, Minggu (18/8/2013).
Tim ini beranggotakan 20 delegasi PBB yang dipimpin oleh Ake Sellstrom, seorang ahli dari Swedia dan menurut rencana mereka akan bekerja selama dua pekan di Suriah. Setibanya di Suriah mereka bermalam di Hotel Four Seasons, Damaskus.
"Tim akan mulai bekerja menjalankan misinya pada Senin (19/8/2013)," sebut isi pernyataan itu. Juru Bicara PBB mengatakan, anggota tim penyidik tidak akan memberikan pernyataan kepada awak media tentang kegiatan mereka. Informasi terbaru akan dikeluarkan oleh markas PBB di New York.
Berdasarkan mandat, tim Penyidik senjata kimia PBB akan mencari tahu jenis senjata kimia yang digunakan di lapangan, tetapi tidak akan menentukan pihak mana yang bertanggung jawab atas serangan itu.
Tim Penyidik senjata kimia PBB dibentuk setelah Pemerintah Suriah meminta PBB menyelidiki penggunaan senjata kimia oleh pemberontak Suriah di Kota Khanal-Asal pada 19 Maret lalu.
Sebanyak 25 orang dilaporkan tewas akibat serangan itu, sementara 130 orang lainnya menderita luka-luka. Namun, tudingan itu dibantah oleh pemberontak Suriah.
Tim ini beranggotakan 20 delegasi PBB yang dipimpin oleh Ake Sellstrom, seorang ahli dari Swedia dan menurut rencana mereka akan bekerja selama dua pekan di Suriah. Setibanya di Suriah mereka bermalam di Hotel Four Seasons, Damaskus.
"Tim akan mulai bekerja menjalankan misinya pada Senin (19/8/2013)," sebut isi pernyataan itu. Juru Bicara PBB mengatakan, anggota tim penyidik tidak akan memberikan pernyataan kepada awak media tentang kegiatan mereka. Informasi terbaru akan dikeluarkan oleh markas PBB di New York.
Berdasarkan mandat, tim Penyidik senjata kimia PBB akan mencari tahu jenis senjata kimia yang digunakan di lapangan, tetapi tidak akan menentukan pihak mana yang bertanggung jawab atas serangan itu.
Tim Penyidik senjata kimia PBB dibentuk setelah Pemerintah Suriah meminta PBB menyelidiki penggunaan senjata kimia oleh pemberontak Suriah di Kota Khanal-Asal pada 19 Maret lalu.
Sebanyak 25 orang dilaporkan tewas akibat serangan itu, sementara 130 orang lainnya menderita luka-luka. Namun, tudingan itu dibantah oleh pemberontak Suriah.
(esn)