Ratusan demonstran terbunuh, Wapres Mesir mundur
A
A
A
Sindonews.com – Wakil Presiden Mesir untuk hubungan luar negeri, Mohamed ElBaradei, mengajukan pengunduran dirinya pada Rabu (14/8/2013). Langkah ini diambil ElBaradei sebagai sikap tak setuju terhadap tindakan keras aparat keamanan Mesir yang membersihkan kamp pedukung presiden terguling Mohamed Morsi.
Dalam pengunduran tertulisnya, ElBaradei mengatakan, bahwa ia tidak lagi mampu menanggung tanggung jawab atas setiap tetes darah atau keputusan yang dia tidak setuju. ElBaradei juga mengaku, bahwa ia sangat prihatin tentang konsekuensi mereka.
ElBradaei mengatakan, bahwa ia berharap bahwa pelengseran Morsi pada awal Juli bisa mengakhiri perpecahan dan polarisasi yang terjadi selama satu tahun pemerintahan Ikhwanul Muslimin. “Tetapi hal-hal terjadi di arah yang salah dan keadaan menjadi lebih berbahaya, di mana kekerasan hanya melahirkan kekerasan," ujarnya, seperti dikutip dari MENA.
Dalam aksi pembersihan yang dilakukan aparat Mesir, dilaporkan 149 orang terbunuh dan ribuan lainnya mengalami luka-luka. “Sekitar 1.403 terluka di seluruh Mesir ketika polisi menggelar operasi penyebaran di dua kamap besar pendukung Morsi,” kata Juru Bicara Departemen Kesehatan Mesir, Mohamed Fatah-Allah kepada Xinhua.
"36 orang tewas dan 321 terluka di Kairo, tepatnya di Rabaa al-Adawiya Square Nasr City dan 16 tewas dan 68 terluka dalam Nahda Square Giza selama operasi polisi,” lanjutnya. Di tempat lain, 35 tewas di Fayoum, 45 di Minya, dan empat di Helwan.
Dalam pengunduran tertulisnya, ElBaradei mengatakan, bahwa ia tidak lagi mampu menanggung tanggung jawab atas setiap tetes darah atau keputusan yang dia tidak setuju. ElBaradei juga mengaku, bahwa ia sangat prihatin tentang konsekuensi mereka.
ElBradaei mengatakan, bahwa ia berharap bahwa pelengseran Morsi pada awal Juli bisa mengakhiri perpecahan dan polarisasi yang terjadi selama satu tahun pemerintahan Ikhwanul Muslimin. “Tetapi hal-hal terjadi di arah yang salah dan keadaan menjadi lebih berbahaya, di mana kekerasan hanya melahirkan kekerasan," ujarnya, seperti dikutip dari MENA.
Dalam aksi pembersihan yang dilakukan aparat Mesir, dilaporkan 149 orang terbunuh dan ribuan lainnya mengalami luka-luka. “Sekitar 1.403 terluka di seluruh Mesir ketika polisi menggelar operasi penyebaran di dua kamap besar pendukung Morsi,” kata Juru Bicara Departemen Kesehatan Mesir, Mohamed Fatah-Allah kepada Xinhua.
"36 orang tewas dan 321 terluka di Kairo, tepatnya di Rabaa al-Adawiya Square Nasr City dan 16 tewas dan 68 terluka dalam Nahda Square Giza selama operasi polisi,” lanjutnya. Di tempat lain, 35 tewas di Fayoum, 45 di Minya, dan empat di Helwan.
(esn)