Menlu AS desak Mesir untuk segera gelar pemilu
A
A
A
Sindonews.com – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), John Kerry, pada Rabu (14/8/2013), mendesak militer Mesir untuk memungkinkan pemilihan umum yang bisa diikutik semua pihak. Menurutnya, pemilu perlu dilakukan untuk menghindari kekerasan lebih lanjut.
Sambil mengecam tindakan keras aparat keamanan terhadap pendukung presiden terguling, Mohamed Morsi, Kerry mendesak terciptanya upaya damai, dengan cara yang demokratis ke depan. "Peristiwa hari ini sangat menyedihkan dan bertentangan dengan aspirasi Mesir untuk perdamaian, inklusi, dan demokrasi sejati," kata Kerry, seperti dikutip dari AFP.
"Pemerintah sementara dan militer, yang sama-sama memiliki kekuatan dominan dalam konfrontasi ini, memiliki tanggung jawab untuk mencegah kekerasan lebih lanjut dan untuk menawarkan pilihan konstruktif untuk proses damai inklusif seluruh spektrum politik," lanjut Kerry.
"Ini termasuk amandemen konstitusi dan menyelenggarakan pemilihan parlemen dan presiden, yang pemerintah sementara sendiri telah menyerukannya," ujar Kerry. "Semua pihak juga berbagi tanggung jawab untuk menghindari kekerasan dan untuk berpartisipasi dalam jalur yang produktif menuju solusi politik," katanya, menunjuk ke oposisi.
Kerry mengatakan, bahwa solusi politik adalah satu-satunya pilihan agar Mesir bisa kembali kondusif. Pada Rabu, dilaporkan lebih dari 149 orang tewas, ketika pasukan keamanan Mesir membubarkan pertemuan pendukung Morsi.
Sambil mengecam tindakan keras aparat keamanan terhadap pendukung presiden terguling, Mohamed Morsi, Kerry mendesak terciptanya upaya damai, dengan cara yang demokratis ke depan. "Peristiwa hari ini sangat menyedihkan dan bertentangan dengan aspirasi Mesir untuk perdamaian, inklusi, dan demokrasi sejati," kata Kerry, seperti dikutip dari AFP.
"Pemerintah sementara dan militer, yang sama-sama memiliki kekuatan dominan dalam konfrontasi ini, memiliki tanggung jawab untuk mencegah kekerasan lebih lanjut dan untuk menawarkan pilihan konstruktif untuk proses damai inklusif seluruh spektrum politik," lanjut Kerry.
"Ini termasuk amandemen konstitusi dan menyelenggarakan pemilihan parlemen dan presiden, yang pemerintah sementara sendiri telah menyerukannya," ujar Kerry. "Semua pihak juga berbagi tanggung jawab untuk menghindari kekerasan dan untuk berpartisipasi dalam jalur yang produktif menuju solusi politik," katanya, menunjuk ke oposisi.
Kerry mengatakan, bahwa solusi politik adalah satu-satunya pilihan agar Mesir bisa kembali kondusif. Pada Rabu, dilaporkan lebih dari 149 orang tewas, ketika pasukan keamanan Mesir membubarkan pertemuan pendukung Morsi.
(esn)