14 ribu tahanan di Libya masih dalam pelarian

Sindonews.com - Menteri Dalam Negeri Libya, Mohamed al-Cheikh, mengatakan, sebanyak 14 ribu tahanan yang melarikan diri dari sejumlah penjara di Libya setelah pemberontakan terhadap mantan Presiden Moammar Gadhafi pada 2011 lalu, hingga kini masih buron.

Fakta itu disampaikan tiga pekan setelah 1.200 tahanan melarikan diri setelah kerusuhan di penjara di Benghazi timur. "Tidak kurang dari 14 ribu tahanan yang masih menjalani masa tahanan, termasuk hukuman mati, melarikan diri dari penjara dan menikmati kebebasan diluar sana," ungkap Cheikh, seperti dilansir Naharnet, Selasa (13/8/2013).

"Kondisi ini merupakan salah satu masalah yang terjadi di Libya," ungkap Cheikh. Menurutnya, Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Hukum saat ini tengah bekerja sama untuk menangkap para tahanan dan membuat mereka menjalani sisa masa hukuman mereka.

Pasca pemberontakan terhadap Gadhafi, situasi dan kondisi keamanan di Libya belum kunjung stabil. Pemerintah Libya telah berjuang untuk membangun kembali hukum dan ketertiban, serta membentuk aparat kepolisian dan militer yang profesional demi memulihkan kondisi di Libya.