Hamas: Sia-sia berunding dengan Israel
A
A
A
Sindonews.com – Penguasa Jalur Gaza, Hamas, pada Senin (12/8/2013), menyatakan pembicaraan damai antara Pemerintah Palestina dengan Israel adalah hal yang sia-sia. Hamas mengulangi penolakannya terhadap putaran dua perundingan damai Palestina-Israel yang akan dilangsungkan pada pekan ini.
"Kami memperbaharui penolakan kami dari pembicaraan sia-sia, dan menganggap mereka murni sebagai sarana agar Israel terlihat baik di mata masyarakat internasional," kata Pemimpin Senior Hamas, Mahmoud al-Zahar, dalam konferensi pers di Gaza.
Menurut Zahar, Presiden Palestina Mahmoud Abbas yang berbasis di Tepi Barat dan tim negosiasinya, tidak memiliki legitimasi untuk mewakili rakyat Palestina dalam pembicaraan damai itu. "Kami menyerukan kepada rakyat Palestina untuk bersatu dalam menghadapi kejahatan itu, yang berupa pembicaraan damai," tambahnya, seperti dikutip dari AFP, Selasa (13/8/2013).
Bulan lalu, Hamas memang telah menolak bergabung dengan pembicaraan perdamaian Palestina-Israel, setelah Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry, mengumumkan dimulainya kembali perundingan yang telah terhenti selama tiga tahun terakhir.
Juru runding Palestina dan Israel dijadwalkan untuk melanjutkan pembicaraan damai putaran dua pada Rabu (14/8/2013), di Jericho, Tepi Barat. Namun, sikap Israel yang terus melakukan pembangunan pemukiman di wilayah yang mereka duduki, membuat pihak Palestina berpikir untuk memboikot pembicaraan damai putaran dua itu.
"Kami memperbaharui penolakan kami dari pembicaraan sia-sia, dan menganggap mereka murni sebagai sarana agar Israel terlihat baik di mata masyarakat internasional," kata Pemimpin Senior Hamas, Mahmoud al-Zahar, dalam konferensi pers di Gaza.
Menurut Zahar, Presiden Palestina Mahmoud Abbas yang berbasis di Tepi Barat dan tim negosiasinya, tidak memiliki legitimasi untuk mewakili rakyat Palestina dalam pembicaraan damai itu. "Kami menyerukan kepada rakyat Palestina untuk bersatu dalam menghadapi kejahatan itu, yang berupa pembicaraan damai," tambahnya, seperti dikutip dari AFP, Selasa (13/8/2013).
Bulan lalu, Hamas memang telah menolak bergabung dengan pembicaraan perdamaian Palestina-Israel, setelah Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry, mengumumkan dimulainya kembali perundingan yang telah terhenti selama tiga tahun terakhir.
Juru runding Palestina dan Israel dijadwalkan untuk melanjutkan pembicaraan damai putaran dua pada Rabu (14/8/2013), di Jericho, Tepi Barat. Namun, sikap Israel yang terus melakukan pembangunan pemukiman di wilayah yang mereka duduki, membuat pihak Palestina berpikir untuk memboikot pembicaraan damai putaran dua itu.
(esn)