Israel akan bebaskan 26 tahanan Palestina
A
A
A
Sindonews.com – Pemerintah Israel mengaku, pada pekan ini akan membebaskan 26 tahanan Palestina yang saat ini berada di penjara Israel. Layanan Penjara Israel telah mengumumkan nama para tahanan yang akan dibebaskan.
Seperti dilaporkan Jpost, Senin (12/8/2013), 14 tahanan akan dipindahkan ke Jalur Gaza dan 12 lainnya ke Tepi Barat. Menurut laporan itu, masyarakat memiliki waktu 48 jam untuk mengajukan banding.
Para tahanan Palestina ini dibebaskan menjelang putaran kedua perundingan damai antara Palestina-Israel, yang dijadwalkan berlangsung pada Rabu (14/8/2013). Pembebasan ini bisa terwujud, setelah panel menteri menyetujui pembebasan mereka.
Para tahanan ini adalah mereka yang ditangkap pada rentang waktu 1985 hingga 2001. Pembebasan tahanan Palestina ini memicu kecaman di sebagian kalangan warga yahudi yang tidak setuju dengan rencanan perdamaian.
Menanggapi langkah itu, Presiden Otorita Palestina, Mahmoud Abbas, mengatakan, bahwa tidak ada tahanan Palestina yang dibebaskan akan mengalami deportasi dari tanah airnya. “Beberapa tahanan kembali ke Tepi Barat, yang lain akan ditransfer ke Jalur Gaza,” ujar Abbas.
Dalam pertemuan di markas presiden di Ramallah, bersama dengan Menteri Palestina Urusan Tawanan, Issa Qaraqi, Abbas menekankan upaya lanjutan pada bagian dari kewenangan dalam melepaskan semua tahanan Palestina di penjara Israel.
Menurut Abbas, masalah ini adalah "prioritas utama" dalam pemerintahannya. Qaraqi sendiri menegaskan, bahwa 26 tahanan yang dibebaskan pada 13 Agustus, di mana mereka akan secara resmi diterima di kediaman presiden oleh Abbas dan keluarga mereka.
Seperti dilaporkan Jpost, Senin (12/8/2013), 14 tahanan akan dipindahkan ke Jalur Gaza dan 12 lainnya ke Tepi Barat. Menurut laporan itu, masyarakat memiliki waktu 48 jam untuk mengajukan banding.
Para tahanan Palestina ini dibebaskan menjelang putaran kedua perundingan damai antara Palestina-Israel, yang dijadwalkan berlangsung pada Rabu (14/8/2013). Pembebasan ini bisa terwujud, setelah panel menteri menyetujui pembebasan mereka.
Para tahanan ini adalah mereka yang ditangkap pada rentang waktu 1985 hingga 2001. Pembebasan tahanan Palestina ini memicu kecaman di sebagian kalangan warga yahudi yang tidak setuju dengan rencanan perdamaian.
Menanggapi langkah itu, Presiden Otorita Palestina, Mahmoud Abbas, mengatakan, bahwa tidak ada tahanan Palestina yang dibebaskan akan mengalami deportasi dari tanah airnya. “Beberapa tahanan kembali ke Tepi Barat, yang lain akan ditransfer ke Jalur Gaza,” ujar Abbas.
Dalam pertemuan di markas presiden di Ramallah, bersama dengan Menteri Palestina Urusan Tawanan, Issa Qaraqi, Abbas menekankan upaya lanjutan pada bagian dari kewenangan dalam melepaskan semua tahanan Palestina di penjara Israel.
Menurut Abbas, masalah ini adalah "prioritas utama" dalam pemerintahannya. Qaraqi sendiri menegaskan, bahwa 26 tahanan yang dibebaskan pada 13 Agustus, di mana mereka akan secara resmi diterima di kediaman presiden oleh Abbas dan keluarga mereka.
(esn)