Perang di Damaskus, tentara Suriah bunuh 62 pemberontak
Rabu, 07 Agustus 2013 - 16:59 WIB

Perang di Damaskus, tentara Suriah bunuh 62 pemberontak
A
A
A
Sindonews.com – Sebanyak 62 orang pemberontak tewas dalam penyergapan yang dilakukan tentara Suriah, di dekat kota Adra, sebelah timur Damaskus, Rabu (7/8/2013) subuh. Demikian disampaikan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, kelompok yang rajin memantau perkembangan perang di Suriah.
Kantor berita negara SANA, tidak merinci jumlah korban tewas dalam perang sengit antara pasukan loyalis presiden Bashar al-Assad dengan pemborontak Suriah. Menurut media itu, kubu pemberontak yang berperang, merupakan kelompok al-Nusra yang termasuk jaringan al-Qaeda.
Dalam perang tersebut, seperti dikutip Reuters, semua pemberontak tewas. Sedangkan senapan mesin, granat dan roket mereka disita. Sementara, pihak Obersvatorium menyebut, ada orang dari kubu pemberontak dinyatakan hilang setelah serangan.
”Setidaknya 62 pemberontak tewas. Kebanyakan dari mereka pemuda, dan delapan lainnya hilang setelah penyergapan yang dilakukan oleh pasukan rezim Suriah di dekat kota industri Adra, timur laut dari ibu kota,” kata pihak Obervatorium dalam sebuah pernyataan.
Sementara, seorang sumber militer Suriah, menurut kantor berita SANA, menyatakan, tentara melakukan penyergapan terhadap sekelompok teroris kelompok Front al-Nusra. ”Yang mencoba untuk menyusup ke timur Ghuta dan menyerang sebuah pos militer. Semua teroris tewas,” kata sumber itu.
Kota Adra telah dikepung oleh tentara selama berbulan-bulan. Lebih dari 100 ribu orang tewas dalam perang sipil Suriah dan jutaan orang telah mengungsi. Konflik itu bermula dari munculnya demonstrasi pada Maret 2011 yang menyerukan pembaruan demokratis. Tapi para demonstran berubah menjadi gerakan pemberontakan bersenjata.
Kantor berita negara SANA, tidak merinci jumlah korban tewas dalam perang sengit antara pasukan loyalis presiden Bashar al-Assad dengan pemborontak Suriah. Menurut media itu, kubu pemberontak yang berperang, merupakan kelompok al-Nusra yang termasuk jaringan al-Qaeda.
Dalam perang tersebut, seperti dikutip Reuters, semua pemberontak tewas. Sedangkan senapan mesin, granat dan roket mereka disita. Sementara, pihak Obersvatorium menyebut, ada orang dari kubu pemberontak dinyatakan hilang setelah serangan.
”Setidaknya 62 pemberontak tewas. Kebanyakan dari mereka pemuda, dan delapan lainnya hilang setelah penyergapan yang dilakukan oleh pasukan rezim Suriah di dekat kota industri Adra, timur laut dari ibu kota,” kata pihak Obervatorium dalam sebuah pernyataan.
Sementara, seorang sumber militer Suriah, menurut kantor berita SANA, menyatakan, tentara melakukan penyergapan terhadap sekelompok teroris kelompok Front al-Nusra. ”Yang mencoba untuk menyusup ke timur Ghuta dan menyerang sebuah pos militer. Semua teroris tewas,” kata sumber itu.
Kota Adra telah dikepung oleh tentara selama berbulan-bulan. Lebih dari 100 ribu orang tewas dalam perang sipil Suriah dan jutaan orang telah mengungsi. Konflik itu bermula dari munculnya demonstrasi pada Maret 2011 yang menyerukan pembaruan demokratis. Tapi para demonstran berubah menjadi gerakan pemberontakan bersenjata.
(esn)