Obrolan teror bos al-Qaeda di balik kepanikan AS
A
A
A
Sindonews.com – Teka-teki di balik kepanikan AS yang berujung pada penutupan puluhan kedutaan besar di seluruh Timur Tengah, Afrika Utara dan wilayah lain di sekitarnya, mulai terungkap. Pemerintah AS ketakutan, setelah mendengar hasil sadapan pembicaraan pemimpin tertinggi al-Qaeda Ayman al-Zawahiri yang merencanakan teror besar.
New York Times melaporkan, pembicaraan al-Zawahiri dengan tokoh senior al-Qaeda lain yang disadap, berisi rencana teror besar sejak serangan 11/9. Juru bicara Gedung Putih, Jay Carney, sebelumnya mengklaim, penutupan puluhan kedutaan besar di AS, hanya tindakan kehati-hatian saja.
Beberapa kantor kedutaan besar AS di luar negeri yang ditutup sementara terkait adanya ancaman teror global, di antaranya, di Abu Dhabi, Amman, Kairo, Riyadh, Dhahran, Jeddah, Doha, Dubai, Kuwait, Manama, Muscat, Sanaa dan Tripoli. Langkah AS itu, juga diikuti beberapa negara di Eropa.
Menurut New York Times, pembicaraan rencana teror besar yang disadap itu, adalah pembicaraan al-Zawahiri dengan kepala al-Qaeda di Yaman, Nasser al-Wuhayshi. Surat kabar AS itu menulis, tidak ada target serangan dalam obrolan dua tokoh itu. Namun, ada dugaan serangan akan dilakukan dalam waktu dekat.
Anggota parlemen AS, Ruppersberger, yang juga menerima informasi teror itu mengatakan, rencana serangan sudah dalam tahap akhir. Menurutnya, peringatan itu tidak untuk menakut-nakuti warga AS, tapi sebagai peringatan agar waspada.
”Warga Amerika harus menjalani hidup mereka. Kami hanya ingin mereka menjadi sadar,” kata Ruppersberger, seperti dikutip BBC, Selasa (6/8/2013).
Jay Carney, mengatakan, kemungkinan serangan dari al-Qaeda berlangsung pada periode Agustus ini. ”Informasi kami saat ini menunjukkan, bahwa al-Qaeda dan organisasi-organisasi afiliasinya terus merencanakan serangan teroris baik di kawasan (regional) dan di luar kawasan,” ujarnya.
”Informasi kami menunjukkan, bahwa mereka fokus untuk melakukan serangan dalam periode antara sekarang hingga akhir Agustus,” lanjut Carney.
Sementara itu, pejabat di Yaman telah merilis nama-nama dari 25 tersangka al-Qaeda. Mereka disebut-sebut telah merencanakan serangan yang menargetkan kantor asing dan organisasi di Yaman, baik di Ibu Kota Sanaa maupun di kota-kota lain di seluruh negeri.
New York Times melaporkan, pembicaraan al-Zawahiri dengan tokoh senior al-Qaeda lain yang disadap, berisi rencana teror besar sejak serangan 11/9. Juru bicara Gedung Putih, Jay Carney, sebelumnya mengklaim, penutupan puluhan kedutaan besar di AS, hanya tindakan kehati-hatian saja.
Beberapa kantor kedutaan besar AS di luar negeri yang ditutup sementara terkait adanya ancaman teror global, di antaranya, di Abu Dhabi, Amman, Kairo, Riyadh, Dhahran, Jeddah, Doha, Dubai, Kuwait, Manama, Muscat, Sanaa dan Tripoli. Langkah AS itu, juga diikuti beberapa negara di Eropa.
Menurut New York Times, pembicaraan rencana teror besar yang disadap itu, adalah pembicaraan al-Zawahiri dengan kepala al-Qaeda di Yaman, Nasser al-Wuhayshi. Surat kabar AS itu menulis, tidak ada target serangan dalam obrolan dua tokoh itu. Namun, ada dugaan serangan akan dilakukan dalam waktu dekat.
Anggota parlemen AS, Ruppersberger, yang juga menerima informasi teror itu mengatakan, rencana serangan sudah dalam tahap akhir. Menurutnya, peringatan itu tidak untuk menakut-nakuti warga AS, tapi sebagai peringatan agar waspada.
”Warga Amerika harus menjalani hidup mereka. Kami hanya ingin mereka menjadi sadar,” kata Ruppersberger, seperti dikutip BBC, Selasa (6/8/2013).
Jay Carney, mengatakan, kemungkinan serangan dari al-Qaeda berlangsung pada periode Agustus ini. ”Informasi kami saat ini menunjukkan, bahwa al-Qaeda dan organisasi-organisasi afiliasinya terus merencanakan serangan teroris baik di kawasan (regional) dan di luar kawasan,” ujarnya.
”Informasi kami menunjukkan, bahwa mereka fokus untuk melakukan serangan dalam periode antara sekarang hingga akhir Agustus,” lanjut Carney.
Sementara itu, pejabat di Yaman telah merilis nama-nama dari 25 tersangka al-Qaeda. Mereka disebut-sebut telah merencanakan serangan yang menargetkan kantor asing dan organisasi di Yaman, baik di Ibu Kota Sanaa maupun di kota-kota lain di seluruh negeri.
(esn)