Pemimpin al-Qaeda salahkan Morsi
A
A
A
Sindonews.com - Pemimpin kelompok al-Qaida, Ayman al-Zawahiri mengutuk penggulingan Presiden Mesir Mohammed Morsi. Tapi, ia juga menyalahkan Morsi dan kelompoknya Ikhwanul Muslimin, karena dianggap memuaskan Amerika dengan meninggalkan jihad bersenjata.
Pernyataan al-Zawahiri itu muncul dalam bentuk rekaman audio berdurasi 15 menit yang diposting pada Jumat (2/8/2013) malam. Dia mengatakan Morsi, yang digulingkan dalam kudeta 3 Juli 2013 menjadi sasaran konspirasi sekularis, Kristen Koptik, dan Amerika.
Keaslian pesan dari pengganti Osama bin Laden itu, belum bisa dipastikan keasliannya. Namun, sudah banyak diposting di berbagai situs militan yang berafiliasi dengan al-Qaeda. ”Tentara Salib dan sekuler dan tentara Amerika, telah berkumpul," kata al-Zawahiri, seperti dikutip CNN, Sabtu (3/8/2013). Dengan uang, Amerika merencanakan untuk menggulingkan pemerintah Mohamed Morsi itu,” ucapnya.
Sementara, Pemerintah Mesir menuduh para demonstran telah dicuci otaknya dan dimanipulasi para pimpinan Ikhwanul Muslimin pro-Morsi. Tuduhan itu disampaikan juru bicara Kementerian Dalam Negeri Mesir, Hany Abdel Latif. Menurutnya, banyak orang yang ingin berhenti berdemonstrasi, tetapi mereka menghadapi ancaman dari para pemimpin demo.
”Anda dicuci otak, tunduk pada pemanipulasi psikologis. Anda sedang digunakan sebagai alat tawar-menawar politik,” kata Latif, yang merujuk pada para demonstran, seperti dikutip Reuters.
Pernyataan al-Zawahiri itu muncul dalam bentuk rekaman audio berdurasi 15 menit yang diposting pada Jumat (2/8/2013) malam. Dia mengatakan Morsi, yang digulingkan dalam kudeta 3 Juli 2013 menjadi sasaran konspirasi sekularis, Kristen Koptik, dan Amerika.
Keaslian pesan dari pengganti Osama bin Laden itu, belum bisa dipastikan keasliannya. Namun, sudah banyak diposting di berbagai situs militan yang berafiliasi dengan al-Qaeda. ”Tentara Salib dan sekuler dan tentara Amerika, telah berkumpul," kata al-Zawahiri, seperti dikutip CNN, Sabtu (3/8/2013). Dengan uang, Amerika merencanakan untuk menggulingkan pemerintah Mohamed Morsi itu,” ucapnya.
Sementara, Pemerintah Mesir menuduh para demonstran telah dicuci otaknya dan dimanipulasi para pimpinan Ikhwanul Muslimin pro-Morsi. Tuduhan itu disampaikan juru bicara Kementerian Dalam Negeri Mesir, Hany Abdel Latif. Menurutnya, banyak orang yang ingin berhenti berdemonstrasi, tetapi mereka menghadapi ancaman dari para pemimpin demo.
”Anda dicuci otak, tunduk pada pemanipulasi psikologis. Anda sedang digunakan sebagai alat tawar-menawar politik,” kata Latif, yang merujuk pada para demonstran, seperti dikutip Reuters.
(esn)