Pemerintah Mesir: Pimpinan Ikhwanul cuci otak demonstran
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Mesir pada Sabtu (3/8/2013), kembali mendesak massa loyalis presiden terguling, Mohamed Morsi, untuk mengakhiri demonstrasi. Pemerintah menuduh para demonstran telah dicuci otaknya dan dimanipulasi para pimpinan Ikhwanul Muslimin pro-Morsi.
Tuduhan itu disampaikan juru bicara Kementerian Dalam Negeri Mesir, Hany Abdel Latif. Menurutnya, banyak orang yang ingin berhenti berdemonstrasi, tetapi mereka menghadapi ancaman dari para pemimpin demo.
”Anda dicuci otak, tunduk pada pemanipulasi psikologi. Anda sedang digunakan sebagai alattawar-menawar politik,” kata Latif, yang merujuk pada para demonstran, seperti dikutip Reuters.
Latif mengatakan, siapapun yang terlibat dalam kejahatan, termasuk penyiksaan, pembunuhan dan penculikan, kata Latif, akan menghadapi penuntutan. ”Anda terus melakukan aksi duduk di sini tidak ada gunanya untuk proses hukum atau politik. Anda memiliki jalan keluar yang aman. Anda akan diintegrasikan dalam politik,” katanya, yang disiarkan stasiun televisi negara Mesir.
Ribuan pendukung Morsi telah berkumpul di dua kamp untuk menuntut pengembalian kekuasaan Morsi yang diperoleh lewat Pemilu yang demokratis 2012 lalu.
Sebelumnya, militer Mesir telah mengancam untuk mengakhiri demonstrasi pro-Morsi secara paksa. Karena, aksi massa pro-Morsi sudah dianggap mengancam keamanan nasional.
Tuduhan itu disampaikan juru bicara Kementerian Dalam Negeri Mesir, Hany Abdel Latif. Menurutnya, banyak orang yang ingin berhenti berdemonstrasi, tetapi mereka menghadapi ancaman dari para pemimpin demo.
”Anda dicuci otak, tunduk pada pemanipulasi psikologi. Anda sedang digunakan sebagai alattawar-menawar politik,” kata Latif, yang merujuk pada para demonstran, seperti dikutip Reuters.
Latif mengatakan, siapapun yang terlibat dalam kejahatan, termasuk penyiksaan, pembunuhan dan penculikan, kata Latif, akan menghadapi penuntutan. ”Anda terus melakukan aksi duduk di sini tidak ada gunanya untuk proses hukum atau politik. Anda memiliki jalan keluar yang aman. Anda akan diintegrasikan dalam politik,” katanya, yang disiarkan stasiun televisi negara Mesir.
Ribuan pendukung Morsi telah berkumpul di dua kamp untuk menuntut pengembalian kekuasaan Morsi yang diperoleh lewat Pemilu yang demokratis 2012 lalu.
Sebelumnya, militer Mesir telah mengancam untuk mengakhiri demonstrasi pro-Morsi secara paksa. Karena, aksi massa pro-Morsi sudah dianggap mengancam keamanan nasional.
(esn)