PM Spanyol akui salah urus dalam skandal korupsi
A
A
A
Sindonews.com - Perdana Menteri Spanyol, Mariano Rajoy, pada Kamis (1/8/2013), mengakui, bahwa ia melakukan kesalahan dalam penanganan skandal korupsi besar-besaran di saat Partai Rakyat (PP) pimpinannya berkuasa di Spanyol. Namun, ia membantah keras, jika pimpinan partai menerima “uang panas” dalam skandal korupsi itu.
Ini adalah pertama kalinya Rajoy mengakui kesalahan. Karena pada bulan Januari 2013, mantan bendahara PP, Luis Barcenas dipenjara atas tuduhan penyuapan, penggelapan pajak dan kejahatan lainnya. Pejabat itu menyembunyikan dana hingga 48 juta euro dalam rekening di bank Swiss.
Barcenas, yang meninggalkan jabatannya pada 2009, tapi terus menerima dukungan keuangan dari partai, mengatakan kepada hakim, bahwa uang sumbangan partai itu dikumpulkan untuk tokoh senior PP, termasuk PM Spanyol, Rajoy.
Rajoy membuka perdebatan di parlemen tentang skandal pendanaan partai. Ia mengakui kesalahan, karena telah mempercayai Barcenas. Tapi ia tidak mengakui kesalahan lain, termasuk yang dituduhkan Barcenas.
”Saya bisa jumlah itu dalam dua kata. Saya salah. Saya minta maaf. Saya salah dalam mempercayai seseorang yang sekarang kita tahu, bahwa ia tidak layak mendapatkannya,” ujar Rajoy, seperti dikutip Reuters.
Ini adalah pertama kalinya Rajoy mengakui kesalahan. Karena pada bulan Januari 2013, mantan bendahara PP, Luis Barcenas dipenjara atas tuduhan penyuapan, penggelapan pajak dan kejahatan lainnya. Pejabat itu menyembunyikan dana hingga 48 juta euro dalam rekening di bank Swiss.
Barcenas, yang meninggalkan jabatannya pada 2009, tapi terus menerima dukungan keuangan dari partai, mengatakan kepada hakim, bahwa uang sumbangan partai itu dikumpulkan untuk tokoh senior PP, termasuk PM Spanyol, Rajoy.
Rajoy membuka perdebatan di parlemen tentang skandal pendanaan partai. Ia mengakui kesalahan, karena telah mempercayai Barcenas. Tapi ia tidak mengakui kesalahan lain, termasuk yang dituduhkan Barcenas.
”Saya bisa jumlah itu dalam dua kata. Saya salah. Saya minta maaf. Saya salah dalam mempercayai seseorang yang sekarang kita tahu, bahwa ia tidak layak mendapatkannya,” ujar Rajoy, seperti dikutip Reuters.
(esn)