12 pesawat Osprey tiba di pangkalan militer AS di Jepang
A
A
A
Sindonews.com - Sebuah kapal kargo yang membawa 12 unit pesawat Osprey MV-22 tiba di pangkalan militer Amerika Serikat (AS), Iwakuni di Prefektur Yamaguchi, Jepang barat, Selasa (30/7/2013) pagi.
Menurut Japan times, 12 unit Osprey itu akan dipindahkan dan bergabung dengan 12 unit Osprey AS sebelumnya di pangkalan AL AS di Futenma, Okinawa, Prefektur Yamaguchi, besok.
Pengiriman 24 unit pesawat ke pangkalan Futenma ini bertujuan untuk menggantikan helikopter CH-46 yang telah mengalami proses penuaan.Sebelumnya, Gubernur Okinwana, Hirokazu Nakaima dan masyarakat lokal, telah berulang kali menyerukan Pemerintah Jepang untuk membatalkan penyebaran Osprey di Prefektur Yamaguchi.
Mereka menilai, Osprey akan menjadi ancaman serius bagi keselamatan warga sipil. MV-22 Osprey merupakan pesawat hibrida yang dilengkapi motor yang mampu terbang seperti helikopter dan mesin yang mampu miring ke depan. Pesawat ini memiliki kemampuan terbang lebih cepat dari helikopter umumnya, tetapi pesawat ini memiliki catatan keselamatan yang buruk.
Pesawat ini mulai diproduksi pada tahun 90-an, sayangnya pesawat ini bermasalah. Tetapi, pejabat AS menyampaikan masalah teknis tersebut telah dijernihkan.
Menurut Japan times, 12 unit Osprey itu akan dipindahkan dan bergabung dengan 12 unit Osprey AS sebelumnya di pangkalan AL AS di Futenma, Okinawa, Prefektur Yamaguchi, besok.
Pengiriman 24 unit pesawat ke pangkalan Futenma ini bertujuan untuk menggantikan helikopter CH-46 yang telah mengalami proses penuaan.Sebelumnya, Gubernur Okinwana, Hirokazu Nakaima dan masyarakat lokal, telah berulang kali menyerukan Pemerintah Jepang untuk membatalkan penyebaran Osprey di Prefektur Yamaguchi.
Mereka menilai, Osprey akan menjadi ancaman serius bagi keselamatan warga sipil. MV-22 Osprey merupakan pesawat hibrida yang dilengkapi motor yang mampu terbang seperti helikopter dan mesin yang mampu miring ke depan. Pesawat ini memiliki kemampuan terbang lebih cepat dari helikopter umumnya, tetapi pesawat ini memiliki catatan keselamatan yang buruk.
Pesawat ini mulai diproduksi pada tahun 90-an, sayangnya pesawat ini bermasalah. Tetapi, pejabat AS menyampaikan masalah teknis tersebut telah dijernihkan.
(esn)