12 bom mobil meledak di Irak, 44 orang terbunuh
A
A
A
Sindonews.com – Sebanyak 12 bom mobil meledak di berbagai tempat di Irak pada Senin (29/7/2013) pagi. Sekitar 44 orang tewas akibat ledakan 12 bom mobil, di berbagai tempat yang menjadi basis massa kaum Syiah.
Data korban tewas sebanyak 44 orang itu dirilis polisi dan sumber medis setempat, seperti dikutip Reuters. Dua bom mobil, di antaranya meledak di dekat terminal bus di Kota Kut, 150 kilometer tenggara ibu kota. Ledakan mobil di tempat itu menewaskan 10 orang.
Sedangkan ledakan bom di kota Mahmoudiya, 30 kilometer selatan Baghdad, menewaskan empat orang. ”Sisa ledakan mobil yang lainnya terjadi di Baghdad, Sadr, Habibiya, Hurriya, Bayaa, Ur, Shurta, Kadhimiya dan kawasan Risala,” tulis Reuters, mengutip keterangan pihak kepolisian.
Gelombang kekerasan dengan teror bom terjadi nyaris tanpa henti di Irak. Sejak awal tahun 2013 saja, sudah sekitar 4 ribu orang terbunuh di Irak akibat gelombang kekerasan.
Hal itu memicu kekhawatiran terjadinya kembali konflik sektarian, antara suku Kurdi, kaum Syiah dan kaum Sunni, yang belum puas dengan pembagian kekuasaan di Irak, pasca-invasi AS yang telah melengserkan rezim Saddam Husein.
Dalam beberapa bulan terakhir, militan Islam Sunni telah menggencarkan kembali pemberontakan terhadap pemerintah, pimipinan tokoh-tokoh Syiah. Pada bulan Juli 2013 saja, lebih dari 810 orang telah kehilangan nyawa mereka dalam serang militan.
Data korban tewas sebanyak 44 orang itu dirilis polisi dan sumber medis setempat, seperti dikutip Reuters. Dua bom mobil, di antaranya meledak di dekat terminal bus di Kota Kut, 150 kilometer tenggara ibu kota. Ledakan mobil di tempat itu menewaskan 10 orang.
Sedangkan ledakan bom di kota Mahmoudiya, 30 kilometer selatan Baghdad, menewaskan empat orang. ”Sisa ledakan mobil yang lainnya terjadi di Baghdad, Sadr, Habibiya, Hurriya, Bayaa, Ur, Shurta, Kadhimiya dan kawasan Risala,” tulis Reuters, mengutip keterangan pihak kepolisian.
Gelombang kekerasan dengan teror bom terjadi nyaris tanpa henti di Irak. Sejak awal tahun 2013 saja, sudah sekitar 4 ribu orang terbunuh di Irak akibat gelombang kekerasan.
Hal itu memicu kekhawatiran terjadinya kembali konflik sektarian, antara suku Kurdi, kaum Syiah dan kaum Sunni, yang belum puas dengan pembagian kekuasaan di Irak, pasca-invasi AS yang telah melengserkan rezim Saddam Husein.
Dalam beberapa bulan terakhir, militan Islam Sunni telah menggencarkan kembali pemberontakan terhadap pemerintah, pimipinan tokoh-tokoh Syiah. Pada bulan Juli 2013 saja, lebih dari 810 orang telah kehilangan nyawa mereka dalam serang militan.
(esn)