Presiden Mansour beri peringatan keras pada massa pro-Morsi
A
A
A
Sindonews.com – Presiden interim Mesir, Adly Mansour, pada Minggu (28/7/2013), mengeluarkan peringatan keras kepada demonstran pendukung presiden terguling, Mohamed Morsy. Demikian laporan kantor berita negara Mesir, seperti dikutip CNN, Senin (29/7/2013).
Presiden Mansour, setelah memimpin pertemuan Dewan Pertahanan Nasional, menyerukan semua demonstran untuk tetap tenang.
”Ini untuk mendesak mereka agar mengakhiri hasutan dan pidato kebencian terhadap warga Mesir dan lembaga-lembaga negara. Serta untuk mengakhiri pelanggaran hukum yang dilakukan mereka, karena membahayakan keselamatan warga,” tulis surat kabar yang dikelola negara, Al-Ahram, mengacu pada peringatan untuk kelompok pro-Morsi.
Dewan Pertahanan Nasional, menyatakan, bahwa mereka akan memantau perkembangan situasi di Mesir, dan mengambil tindakan terhadap siapa pun yang melanggar hukum.
Dr Mohammed Ali Sultan, ketua layanan ambulans Mesir, mengatakan kepada CNN, bahwa 72 orang telah tewas di Nasr City, Kairo, wilayah basis kelompok Ikhwanul Muslimin.
Kelompok ini sukses mengusung Morsi ke kursi kekuasaan Mesir setelah rezim Hosni Mubarak Lengser 2011. Morsi terpilih menjadi Presiden Mesir tahun 2012 melalui Pemilu yang demokratis. Awal Juli 2013, ia dilengserkan pihak militer, karena dianggap gagal mengendalikan situasi Mesir.
Sementara itu, stasiun televisi Nile TV, melaporkan, pada Minggu pagi kemarin, demonstran dengan senjata api menembakkan peluru tajam terhadap pasukan keamanan. Insiden itu terjadi di di Helwan, Kairo selamatan. Menurut saksi mata, bentrokan terjadi antara penduduk setempat dengan demonstran pro-Morsi.
Presiden Mansour, setelah memimpin pertemuan Dewan Pertahanan Nasional, menyerukan semua demonstran untuk tetap tenang.
”Ini untuk mendesak mereka agar mengakhiri hasutan dan pidato kebencian terhadap warga Mesir dan lembaga-lembaga negara. Serta untuk mengakhiri pelanggaran hukum yang dilakukan mereka, karena membahayakan keselamatan warga,” tulis surat kabar yang dikelola negara, Al-Ahram, mengacu pada peringatan untuk kelompok pro-Morsi.
Dewan Pertahanan Nasional, menyatakan, bahwa mereka akan memantau perkembangan situasi di Mesir, dan mengambil tindakan terhadap siapa pun yang melanggar hukum.
Dr Mohammed Ali Sultan, ketua layanan ambulans Mesir, mengatakan kepada CNN, bahwa 72 orang telah tewas di Nasr City, Kairo, wilayah basis kelompok Ikhwanul Muslimin.
Kelompok ini sukses mengusung Morsi ke kursi kekuasaan Mesir setelah rezim Hosni Mubarak Lengser 2011. Morsi terpilih menjadi Presiden Mesir tahun 2012 melalui Pemilu yang demokratis. Awal Juli 2013, ia dilengserkan pihak militer, karena dianggap gagal mengendalikan situasi Mesir.
Sementara itu, stasiun televisi Nile TV, melaporkan, pada Minggu pagi kemarin, demonstran dengan senjata api menembakkan peluru tajam terhadap pasukan keamanan. Insiden itu terjadi di di Helwan, Kairo selamatan. Menurut saksi mata, bentrokan terjadi antara penduduk setempat dengan demonstran pro-Morsi.
(esn)