PBB: Suriah sepakat dilakukan penyelidikan senjata kimia
Sabtu, 27 Juli 2013 - 18:30 WIB

PBB: Suriah sepakat dilakukan penyelidikan senjata kimia
A
A
A
Sindonews.com - Otoritas PBB mengatakan, bahwa tim PBB sudah mencapai kesepakatan dengan Suriah, terkait penyelidikan atas penggunaan senjata kimia. Namun, kesepakatan itu tidak menegaskan, boleh tidaknya tim PBB masuk ke Suriah.
Dua utusan PBB pergi ke Damaskus pada Selasa dan Rabu lalu, untuk mengadakan pembicaraan dengan Wakil Perdana Menteri Suriah dan Menteri Luar Negeri Suriah. ”Diskusi yang menyeluruh dan produktif, telah menghasilkan kesepakatan dalam perjalanan ke depan,” kata pihak PBB, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Channel News Asia, Sabtu (27/7/2013).
Ake Sellstrom, inspektur kepala tim investigasi PBB, dan Angela Kane, perwakilan tinggi PBB untuk perlucutan senjata, telah melaporkan kesepakatan itu kepada Sekjen PBB Ban Ki-moon.
Ki-moon telah menuntut akses luas pada Suriah untuk menyelidiki semua tuduhan penggunaan senjata kimia dalam konflik selama 28 bulan itu. Suriah menegaskan, bahwa PBB hanya menyelidiki klaim bahwa pemberontak oposisi menggunakan senjata kimia di kota Khan al-Assal pada 19 Maret.
PBB mengklaim telah menerima laporan dari 13 serangan dalam konflik Suriah. Inggris, Perancis dan Amerika Serikat, menyebut, semua serangan itu dilakukan oleh pasukan Presiden Bashar al-Assad.
Sebaliknya, Rusia, sekutu utama Assad, mengatakan penyelidikannya menemukan pemberontak oposisilah yang menggunakan senjata kimia jenis gas sarin di Khan al-Assal.
Dua utusan PBB pergi ke Damaskus pada Selasa dan Rabu lalu, untuk mengadakan pembicaraan dengan Wakil Perdana Menteri Suriah dan Menteri Luar Negeri Suriah. ”Diskusi yang menyeluruh dan produktif, telah menghasilkan kesepakatan dalam perjalanan ke depan,” kata pihak PBB, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Channel News Asia, Sabtu (27/7/2013).
Ake Sellstrom, inspektur kepala tim investigasi PBB, dan Angela Kane, perwakilan tinggi PBB untuk perlucutan senjata, telah melaporkan kesepakatan itu kepada Sekjen PBB Ban Ki-moon.
Ki-moon telah menuntut akses luas pada Suriah untuk menyelidiki semua tuduhan penggunaan senjata kimia dalam konflik selama 28 bulan itu. Suriah menegaskan, bahwa PBB hanya menyelidiki klaim bahwa pemberontak oposisi menggunakan senjata kimia di kota Khan al-Assal pada 19 Maret.
PBB mengklaim telah menerima laporan dari 13 serangan dalam konflik Suriah. Inggris, Perancis dan Amerika Serikat, menyebut, semua serangan itu dilakukan oleh pasukan Presiden Bashar al-Assad.
Sebaliknya, Rusia, sekutu utama Assad, mengatakan penyelidikannya menemukan pemberontak oposisilah yang menggunakan senjata kimia jenis gas sarin di Khan al-Assal.
(esn)