Menang kontes masak, bekas pengemis anak Korut jadi tenar

Sabtu, 27 Juli 2013 - 13:39 WIB
Menang kontes masak, bekas pengemis anak Korut jadi tenar
Menang kontes masak, bekas pengemis anak Korut jadi tenar
A A A
Sindonews.com - Dengan gaun bunganya, dan rambut hitam dicat coklat muda modis, Kim Ha-na tidak tampak seperti seorang mantan pengemis anak. Padahal, ia pernah mempertaruhkan nyawanya tiga kali saat mencoba melarikan diri dari Korea Utara (Korut). Terakhir ia berhasil melarikan diri saat usianya 15 tahun.

Kim yang kini berusia 25, menetap di Korea Selatan sejak tahun 2005. Baru-baru ini, mendadak jadi tenar, karena ia memenangkan kontes memasak di sebuah stasiun televisi bertajuk Masterchef Korea.


Dengen ketenarannya, Kim berharap, terus disorot kamera, sehingga bisa menemukannya ayahnya yang terpisah saat ia melarikan diri dari Korut kala itu. Ayahnya diperkirakan masih berada di Korut, tapi nasibnya tidak diketahui pasti.

Masakan fusi-nya, mampu menghapus kenangan suram, yakni saat jadi pengemis. Kim berhasil masuk enam besar dari 6.500 kontestan.

Sebagai seorang anak, yang membelot dari negerinya, dan hidup sebatang kara di Korsel, Kim terpaksa putus sekolah dan berjuang untuk bertahan hidup.

Selama tiga tahun, ia hidup sebagai "kotjebi", istilah untuk pengemis anak, yang tidur di jalan dan mengais-ngais makanan. Kadang-kadang, dia harus makan apa pun yang dia bisa temukan, termasuk capung, katak dan bahkan tikus.

Hidup terlunta-lunta, Kim sempat kembali ke Korut menemui ayahnya. Keduanya lantas lari, tanpa lagi-lagi hanya Kim yang lolos dari kejaran penjaga keamanan Korut. Harapan untuk menemukan ayahnya, membulatkan tekadnya untuk ikut kontes memasak itu.

"Rumor mengatakan bahwa dia sudah meninggal, tapi saya masih memegang harapan mendengar kabar ayah saya ketika saya muncul di televisi (Korsel), dan menyebar ke Korut,” kata Kim.

Dia juga ingin membuang dan melawan prasangka di Korsel, bahwa pembelot Korut seharunya juga membutuhkan simpati dan perlakuan yang adil. ”Saya ingin membuktikan bahwa pembelot juga bisa bersaing dengan baik,” paparnya.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5459 seconds (0.1#10.140)