Ikhwanul Muslimin: Penahanan Morsi kembalinya rezim Mubarak

Jum'at, 26 Juli 2013 - 17:29 WIB
Ikhwanul Muslimin: Penahanan Morsi kembalinya rezim Mubarak
Ikhwanul Muslimin: Penahanan Morsi kembalinya rezim Mubarak
A A A
Sindonews.com – Kelompok pro-Mohamed Morsi, Ikhwanul Muslimin bereaksi keras atas penahanan Presiden Mesir yang dilengserkan militer itu. Mereka menyebut, tuduhan Morsi berkomplot dengan kelompok Hamas saat pelengseran Mubarak, sebagai tuduhan konyol.

Juru bicara Ikhwanul Muslimin, Gehad El-Haddad, seperti dikutip Reuters, Jumat (26/7/2013), merasa penahanan Morsi bermotif politik. ”Sinyal kembalinya rezim Mubarak,” ujarnya.

Pada 23 Juli 2013, pengadilan mengatakan, militan Hamas memfasilitasi Morsi untuk melarikan diri dari tahanan, selama demonstrasi rusuh 18 hari yang berakhir dengan lengsernya Hosni Mubarak.

Pada saat itu, pemimpin senior Ikhwanul Muslimin, mengatakan kepada sebuah stasiun televisi Mesir, telah membantu para tahanan melarikan diri.


Kantot berita Mesir, melaporkan, hakim investigasi Hassan Samir, tengah menyelidiki bukti-bukti keterlibatan Morsi dalam kasus pembunuhan saat pelengseran Mubarak. Hakim juga menyelidiki dugaan keterlibatan Hamas dalam pembebasan Morsi.

”Morsi akan ditanyai apakah ia bekerja sama dengan Hamas dalam serangan terhadap kantor polisi dan penjara pada awal tahun 2011, di mana para tahanan politik Islam dan lainnya melarikan diri selama pemberontakan terhadap Hosni Mubarak,” tulis kantor berita Mena.

Tuduhan lain terhadap Morsi, menurut Mena, di antaranya, dugaan pembakaran, penghancuran catatan penjara dan tindakan agresif dengan melakukan penyerangan terhadap aparat negara. Bahkan, Morsi juga harus menjalani penyelidikan terkait dugaan pembunuhan beberapa tahanan, dan penculikan petugas.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3885 seconds (0.1#10.140)