Jong-un berdialog dengan Wapres China
A
A
A
Sindonews.com - Wakil Presiden China, Li Yuanchao menyambangi Korea Utara (Korut) untuk melakukan pertemuan tingkat tinggi dengan pemimpin Korut Kim Jong-un, Kamis (26/7/2013). Demikan diungkapkan oleh KCNA, kantor berita Korut.
Dalam pertemuan itu, Jong-un mengatakan, Korut tidak akan pernah melupakan kontribusi yang pernah diberikan Pemerintah China saat Korut menjalani perang pada 1950-1953. "Kedatangan Yuanchao ke Korut sebagai kepala delegasi China dalam perayaan ulang tahun Korut ke 60 yang akan diselenggarkan pada Sabtu besok," seperti diberitakan KCNA.
Sementara itu, Xinhua mengabarkan, kedatangan Yuanchao dan delegasi ke Korut bertujuan untuk membujuk Korut melakukan denuklirisasi di Semenanjung Korea dan kembali ke meja perundingan untuk membahas masalah nuklir bersama kelompok enam dengan imbalan bantuan dan jaminan keamanan.
Sebelumnya, Mao Zedong, mantan pemimpin China mengambarkan kedekatan hubungan China dan Korut layaknya bibir dan gigi, hubungan itu sempat mendapat tempaan kuat saat Korut menderita kekalahan total. Namun, dalam beberapa tahun terakhir hubungan itu melemah saat China memulai proses transformasi ekonomi dengan mengurangi kekakuan atas idelogi mereka.
Di bawah kuatnya tekanan dari masyarakat internasional terhadap Korut untuk melakukan denuklirisasi, China tidak pernah bersikap keras pada sekutu utamanya di kawasan. Sebisa mungkin China menghindari keruntuhan Korut dan mewujudkan Korea bersatu yang dikendalikan oleh Amerika Serikat dan sekutunya.
Presiden China hari ini, Xi Jinping dalam pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Presiden Korea SelatanPark Geun-Hye, memposisikan diri untuk menawarkan bantuan dan membujuk Korut meninggalkan program nuklirnya.
Dalam pertemuan itu, Jong-un mengatakan, Korut tidak akan pernah melupakan kontribusi yang pernah diberikan Pemerintah China saat Korut menjalani perang pada 1950-1953. "Kedatangan Yuanchao ke Korut sebagai kepala delegasi China dalam perayaan ulang tahun Korut ke 60 yang akan diselenggarkan pada Sabtu besok," seperti diberitakan KCNA.
Sementara itu, Xinhua mengabarkan, kedatangan Yuanchao dan delegasi ke Korut bertujuan untuk membujuk Korut melakukan denuklirisasi di Semenanjung Korea dan kembali ke meja perundingan untuk membahas masalah nuklir bersama kelompok enam dengan imbalan bantuan dan jaminan keamanan.
Sebelumnya, Mao Zedong, mantan pemimpin China mengambarkan kedekatan hubungan China dan Korut layaknya bibir dan gigi, hubungan itu sempat mendapat tempaan kuat saat Korut menderita kekalahan total. Namun, dalam beberapa tahun terakhir hubungan itu melemah saat China memulai proses transformasi ekonomi dengan mengurangi kekakuan atas idelogi mereka.
Di bawah kuatnya tekanan dari masyarakat internasional terhadap Korut untuk melakukan denuklirisasi, China tidak pernah bersikap keras pada sekutu utamanya di kawasan. Sebisa mungkin China menghindari keruntuhan Korut dan mewujudkan Korea bersatu yang dikendalikan oleh Amerika Serikat dan sekutunya.
Presiden China hari ini, Xi Jinping dalam pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Presiden Korea SelatanPark Geun-Hye, memposisikan diri untuk menawarkan bantuan dan membujuk Korut meninggalkan program nuklirnya.
(esn)