Pemerintah Suriah kecam niat AS persenjatai pemberontak
A
A
A
Sindonews.com – Kementerian Luar Negeri Suriah mengecam niat Amerika Serikat (AS) untuk mempersenjatai kaum pemberontak Suriah. Menurut rezim Presiden Bashar al-Assad, tindakan itu mengungkapkan peran AS dalam memicu krisis domestik di Suriah.
Pernyataan Kementerian Luar Negeri Suriah itu dibuat pada Kamis (25/7/2013), untuk menanggapi laporan media baru-baru ini, yang menunjukkan keinginan AS untuk meneruskan rencana mempersenjatai para pemberontak Suriah untuk melawan pasukan Pemerintah Suriah.
"Hal ini telah menjadi jelas, bahwa niat AS bertujuan untuk memperpanjang terorisme dan kekerasan di Suriah, guna mengacaukan keamanan dan stabilitas di kawasan dalam mendukung tujuan agresif Israel," sebut pernyataan Kementerian Luar Negeri Suriah, seperti dikutip dari Xinhua.
"AS tidak jujur tentang menemukan solusi politik untuk krisis Suriah dan belum berhenti mempersenjatai para teroris sejak letusan krisis di Suriah, melalui tindakan mendukung aksi kriminal mereka yang menargetkan orang-orang Suriah dan infrastruktur negara," lanjut pernyataan itu.
Bertolak belakang dengan sikap Pemerintah Suriah, kubu pemberontak mengaku menyambut baik niat AS itu dan menganggapnya sebagai sebuah "langkah maju." Sementara itu, Rusia, sekutu internasional utama pemerintahan Suriah, menuduh AS mengulur-ulur peluang untuk terwujudnya perdamaian di Suriah.
Pernyataan Kementerian Luar Negeri Suriah itu dibuat pada Kamis (25/7/2013), untuk menanggapi laporan media baru-baru ini, yang menunjukkan keinginan AS untuk meneruskan rencana mempersenjatai para pemberontak Suriah untuk melawan pasukan Pemerintah Suriah.
"Hal ini telah menjadi jelas, bahwa niat AS bertujuan untuk memperpanjang terorisme dan kekerasan di Suriah, guna mengacaukan keamanan dan stabilitas di kawasan dalam mendukung tujuan agresif Israel," sebut pernyataan Kementerian Luar Negeri Suriah, seperti dikutip dari Xinhua.
"AS tidak jujur tentang menemukan solusi politik untuk krisis Suriah dan belum berhenti mempersenjatai para teroris sejak letusan krisis di Suriah, melalui tindakan mendukung aksi kriminal mereka yang menargetkan orang-orang Suriah dan infrastruktur negara," lanjut pernyataan itu.
Bertolak belakang dengan sikap Pemerintah Suriah, kubu pemberontak mengaku menyambut baik niat AS itu dan menganggapnya sebagai sebuah "langkah maju." Sementara itu, Rusia, sekutu internasional utama pemerintahan Suriah, menuduh AS mengulur-ulur peluang untuk terwujudnya perdamaian di Suriah.
(esn)