Pos tentara Filipina diserang, 7 orang terbunuh
A
A
A
Sindonews.com - Tujuh orang tewas, setelah pemberontak komunis menyerang sebuah pos tentara pedesaan di Filipina selatan. Demikian disampaikan pihak militer Filipina Sabtu (20/7/2013).
Ketujuh korban tewas adalah enam pemberontak, dan satu orang milisi pro-pemerintah Filipina. Insiden yang terjadi Jumat kemarin, itu diwarnai baku tembak selama lima jam. Serangan baru berakhir, setelah tentara Filipina mengerahkan helikopter tempur.
Sebagaimana dikutip New Straits Times, sekitar 60 pejuang Tentara Rakyat Baru (NPA) menyerang pos tentara di pulau Mindanao selatan. ”Tujuan mereka adalah untuk menyerbu detasemen, mendapatkan senjata api dan amunisi untuk mereka,” kata juru bicara militer, Letnan Kolonel Ramon Zagala, kepada AFP.
Dua helikopter MG-520, kata Zagala, sengaja dikerahkan untuk menekan para gerilyawan. ”Mereka telah meningkatkan serangan taktis dan kami mengharapkan itu. Tindak kekerasan ini adalah untuk menunjukkan bahwa mereka masih merupakan kekuatan yang harus diperhitungkan,” ucap Zagala.
Pemberontak biasanya beroperasi dalam unit kecil, memeras uang dari bisnis pedesaan sedikit demi sedikit untuk modal menyerang pemerintah. NPA tercatat sudah 44 tahun bergerak. Perang dengan gerilyawan itu hingga kini telah merenggut sekitar 30 ribu nyawa manusia.
Militer memperkirakan jumlah gerilyawan masih sekitar 4 ribu orang. Jumlah itu menurun, dibanding tahun 1980, yang kala itu mencapai 26 ribu orang. Pemerintah Presiden Benigno Aquino telah membuka pembicaraan damai untuk mengakhiri pemberontakan komunis sebelum masa jabatannya berakhir pada 2016.
Tapi negosiasi runtuh pada bulan April lalu, karena kepala perunding dari kubu pemerintah mengundurkan diri. Perunding itu frustasi dengan pembicaraan damai yang tidak menghasilkan kesepakatan yang optimal.
Ketujuh korban tewas adalah enam pemberontak, dan satu orang milisi pro-pemerintah Filipina. Insiden yang terjadi Jumat kemarin, itu diwarnai baku tembak selama lima jam. Serangan baru berakhir, setelah tentara Filipina mengerahkan helikopter tempur.
Sebagaimana dikutip New Straits Times, sekitar 60 pejuang Tentara Rakyat Baru (NPA) menyerang pos tentara di pulau Mindanao selatan. ”Tujuan mereka adalah untuk menyerbu detasemen, mendapatkan senjata api dan amunisi untuk mereka,” kata juru bicara militer, Letnan Kolonel Ramon Zagala, kepada AFP.
Dua helikopter MG-520, kata Zagala, sengaja dikerahkan untuk menekan para gerilyawan. ”Mereka telah meningkatkan serangan taktis dan kami mengharapkan itu. Tindak kekerasan ini adalah untuk menunjukkan bahwa mereka masih merupakan kekuatan yang harus diperhitungkan,” ucap Zagala.
Pemberontak biasanya beroperasi dalam unit kecil, memeras uang dari bisnis pedesaan sedikit demi sedikit untuk modal menyerang pemerintah. NPA tercatat sudah 44 tahun bergerak. Perang dengan gerilyawan itu hingga kini telah merenggut sekitar 30 ribu nyawa manusia.
Militer memperkirakan jumlah gerilyawan masih sekitar 4 ribu orang. Jumlah itu menurun, dibanding tahun 1980, yang kala itu mencapai 26 ribu orang. Pemerintah Presiden Benigno Aquino telah membuka pembicaraan damai untuk mengakhiri pemberontakan komunis sebelum masa jabatannya berakhir pada 2016.
Tapi negosiasi runtuh pada bulan April lalu, karena kepala perunding dari kubu pemerintah mengundurkan diri. Perunding itu frustasi dengan pembicaraan damai yang tidak menghasilkan kesepakatan yang optimal.
(esn)