Warga AS: Korupsi, penyebab kebangkrutan Detroit
A
A
A
Sindonews.com – Warga AS yang tinggal di kota Detroit atau mempunyai kenangan manis dengan kota industri AS yang kini bangkrut, sedih sekaligus kesal melihat kondisi kota itu. Pasalnya, penyebab kebangkrutan Detroit, adalah suburnya praktik korupsi.
Detroit menjadi kota terbesar AS pertama, dalam sejarah yang megajukan kebangkrutan, Jumat (19/7/2013). Kota itu dililit utang USD 18 miliar.
”Penyebab kebangkrutan dan masalah Detroit adalah para serikat pekerja dan korupsi. Saya rasa ini kemunduran, setelah kerusuhan 1967. Banyak orang mulai bergerak menjauh (dari Detroit),” kata Gordon Alexander, 26, warga Detroit, seperti dikutip BBC.
”Saya adalah mantan staf fotografer untuk Walikota Dennis Archer, jadi saya melihat bagaimana kota ini menjadi lemah. Seperti banyak orang lain, saya telah memikirkan untuk bermigrasi,” lanjut Alexander.
Ia menggambarkan dampak buruk kebangkrutan kota itu terhadap layanan publik. Menurutnya, layanan transportasi umum memburuk. Beberapa penumpang bus di beberapa tempat, katanya terpaksa menunggu hingga tiga jam untuk kedatangan bus.
Di sektor pendidikan, menurut Alexander, gaji guru sekolah negeri mengalami banyak pemotongan. ”Tapi harapan saya, kota itu akan tumbuh lagi. Saya masih bangga ada di kota ini.”
Detroit menjadi kota terbesar AS pertama, dalam sejarah yang megajukan kebangkrutan, Jumat (19/7/2013). Kota itu dililit utang USD 18 miliar.
”Penyebab kebangkrutan dan masalah Detroit adalah para serikat pekerja dan korupsi. Saya rasa ini kemunduran, setelah kerusuhan 1967. Banyak orang mulai bergerak menjauh (dari Detroit),” kata Gordon Alexander, 26, warga Detroit, seperti dikutip BBC.
”Saya adalah mantan staf fotografer untuk Walikota Dennis Archer, jadi saya melihat bagaimana kota ini menjadi lemah. Seperti banyak orang lain, saya telah memikirkan untuk bermigrasi,” lanjut Alexander.
Ia menggambarkan dampak buruk kebangkrutan kota itu terhadap layanan publik. Menurutnya, layanan transportasi umum memburuk. Beberapa penumpang bus di beberapa tempat, katanya terpaksa menunggu hingga tiga jam untuk kedatangan bus.
Di sektor pendidikan, menurut Alexander, gaji guru sekolah negeri mengalami banyak pemotongan. ”Tapi harapan saya, kota itu akan tumbuh lagi. Saya masih bangga ada di kota ini.”
(esn)