Presiden Mansour: Mesir diambang kekacauan
A
A
A
Sindonews.com - Presiden interim Mesir, Adly Mansour, mengatakan beberapa elemen di negara Afrika Utara berusaha untuk menyeret negaranya ke dalam kekacauan yang tidak diketahui penyebabnya. Namun, ia berjanji untuk memulihkan situasi di Mesir agar normal kembali.
”Kami akan melalui tahap kritis dan beberapa (elemen) ingin kita bergerak ke arah kekacauan. Mereka ingin periode ini menjadi pengantar untuk kekerasan,” kata Mansour, yang berbicara di stasiun televisi pemerintah Mesir, Kamis kemarin, seperti dikutip Press TV, Jumat (19/7/2013).
”(Tapi) kami ingin membangun dengan konsep melindungi nyawa (rakyat Mesir), dan menegaskan kembali masalah hak asasi manusia,” ujar Mansour. ”Kami akan bertempur untuk keamanan sampai akhir,” lanjut presiden pengganti Mohamed Morsi itu.
Komentar Mansour itu, dianggap oleh banyak pihak sebagai referensi untuk pendukung PresidenMesir yang digulingkan militer, Mohamed Morsi, yang telah bersumpah untuk terus melakukan protes melawan pemerintah hasil kudeta militer.
Mansour mengatakan, bahwa ia sedang mencoba untuk merangkul semua kelompok dalam proses transisi. Sementara itu, kelompok Ikhwanul Muslimin, menuntut pengembalian kekuasaan Morsi yang digulingkan militer.
Pada 5 Juli 2013 lalu, pemimipin tertinggi Ikhwanul Muslimin, Mohammed Badie, mengatakan kudeta terhadap Morsi adalah ilegal, dan jutaan jutaan warga Mesir akan tetap turun ke jalan sampai jabatan Morsi sebagai Presiden Mesir dipulihkan.
Setidaknya sudah 100 orang terbunuh dalam gelombang demonstrasi dalam krisis politik di Mesir, mulai dari sebelum penggulingan Morsi, sampai sesudahnya.
”Kami akan melalui tahap kritis dan beberapa (elemen) ingin kita bergerak ke arah kekacauan. Mereka ingin periode ini menjadi pengantar untuk kekerasan,” kata Mansour, yang berbicara di stasiun televisi pemerintah Mesir, Kamis kemarin, seperti dikutip Press TV, Jumat (19/7/2013).
”(Tapi) kami ingin membangun dengan konsep melindungi nyawa (rakyat Mesir), dan menegaskan kembali masalah hak asasi manusia,” ujar Mansour. ”Kami akan bertempur untuk keamanan sampai akhir,” lanjut presiden pengganti Mohamed Morsi itu.
Komentar Mansour itu, dianggap oleh banyak pihak sebagai referensi untuk pendukung PresidenMesir yang digulingkan militer, Mohamed Morsi, yang telah bersumpah untuk terus melakukan protes melawan pemerintah hasil kudeta militer.
Mansour mengatakan, bahwa ia sedang mencoba untuk merangkul semua kelompok dalam proses transisi. Sementara itu, kelompok Ikhwanul Muslimin, menuntut pengembalian kekuasaan Morsi yang digulingkan militer.
Pada 5 Juli 2013 lalu, pemimipin tertinggi Ikhwanul Muslimin, Mohammed Badie, mengatakan kudeta terhadap Morsi adalah ilegal, dan jutaan jutaan warga Mesir akan tetap turun ke jalan sampai jabatan Morsi sebagai Presiden Mesir dipulihkan.
Setidaknya sudah 100 orang terbunuh dalam gelombang demonstrasi dalam krisis politik di Mesir, mulai dari sebelum penggulingan Morsi, sampai sesudahnya.
(esn)