Korut & Korsel gagal capai kesepakatan di pembicaraan kerja tahap 3
A
A
A
Sindonews.com – Korea Selatan (Korsel) dan Korea Utara (Korut) gagal mencapai kesepakatan soal cara menghidupkan kembali operasionalisasi kompleks industri Kaesong. Demikian dinyatakan oleh seorang pejabat Korsel, seperti dikutip oleh Kantor Berita Yonhap, Senin (15/7/2013).
“Putaran ketiga pembicaraan tingkat kerja berakhir tanpa kesepakatan yang dicapai,” kata pejabat di Kementerian Unifikasi Korsel, yang bertanggung jawab atas hubungan antar-Korea itu.
Pembicaraan kerja ketiga diadakan di kawasan industri Kaesong pada Senin, pukul 10 waktu setempat. Tiga anggota delegasi dari kedua belah pihak mengadakan dua putaran sesi pleno dan dua sesi dialog pimpinan delegasi.
Kegagalan menghasilkan keputusan disebabkan masih banyaknya perbedaan pendapat soal bagaimana cara untuk menormalkan kompleks industri Kaesong. Hal ini juga yang terjadi pada pembicaraan kerja tahap 2, pada pertengahan pekan lalu.
Seoul telah meminta Pyongyang untuk mengambil tanggung jawab atas kerusakan perusahaan Korsel akibat penutupan sepihak kawasan industri Kaesong pada April lalu. Korsel juga meminta Korut memberikan jaminan yang jelas untuk mencegah terulangnya skenario seperti itu.
Korea Selatan juga menuntut zona industri Kaesong sedang dikembangkan menjadi sebuah taman pabrik internasional, dengan memungkinkan perusahaan asing untuk berinvestasi di sana.
Sementara Korut menyalahkan Korsel atas kondisi ini, terutama karena latihan militer gabungan antara Korsel dan Amerika Serikat. Korut juga mendesak Korsel untuk secara cepat membuka kembali kawasan industri, setelah teknisi-teknisi perusahaan Korsel selesai melakukan kegiatan pemeliharaan alat-alat pabrik.
“Putaran ketiga pembicaraan tingkat kerja berakhir tanpa kesepakatan yang dicapai,” kata pejabat di Kementerian Unifikasi Korsel, yang bertanggung jawab atas hubungan antar-Korea itu.
Pembicaraan kerja ketiga diadakan di kawasan industri Kaesong pada Senin, pukul 10 waktu setempat. Tiga anggota delegasi dari kedua belah pihak mengadakan dua putaran sesi pleno dan dua sesi dialog pimpinan delegasi.
Kegagalan menghasilkan keputusan disebabkan masih banyaknya perbedaan pendapat soal bagaimana cara untuk menormalkan kompleks industri Kaesong. Hal ini juga yang terjadi pada pembicaraan kerja tahap 2, pada pertengahan pekan lalu.
Seoul telah meminta Pyongyang untuk mengambil tanggung jawab atas kerusakan perusahaan Korsel akibat penutupan sepihak kawasan industri Kaesong pada April lalu. Korsel juga meminta Korut memberikan jaminan yang jelas untuk mencegah terulangnya skenario seperti itu.
Korea Selatan juga menuntut zona industri Kaesong sedang dikembangkan menjadi sebuah taman pabrik internasional, dengan memungkinkan perusahaan asing untuk berinvestasi di sana.
Sementara Korut menyalahkan Korsel atas kondisi ini, terutama karena latihan militer gabungan antara Korsel dan Amerika Serikat. Korut juga mendesak Korsel untuk secara cepat membuka kembali kawasan industri, setelah teknisi-teknisi perusahaan Korsel selesai melakukan kegiatan pemeliharaan alat-alat pabrik.
(esn)