Desak perdamaian Isreal-Palestina, Netayahu telepon Abbas
A
A
A
Sindonews.com - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menelepon Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, Minggu (14/7/2013). Netanyahu mengatakan, bahwa dia berharap Israel dapat melanjutkan pembicaraan damai dengan Palestina yang telah terhenti selama tiga tahun, demikian diungkapkan seorang pejabat Israel, mengutip ungkapan Netayahu.
Mengawali pembicaraan itu, Netayahu mengungkapkan ucapan selamat menjalani bulan Ramadan kepada Abbas. "Saya berharap kita akan punya kesempatan untuk melakukan pembicaraan satu sama lain selama bulan suci ini dan memulai negosiasi. Ini penting," ungkap Netayahu kepada Abbas.
"Saya berharap upaya yang telah ditunjukan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) John Kerry akan membuahkan hasil," ungkap lanjut Netayahu.
Seperti diketahui, selama beberapa bulan terakhir, Kerry kerap mengunjungi Timur Tengah untuk menghidupkan kembali perundingan damai Palestina-Israel.
Menyikap rencana Kerry, Walikota Nablus, Ghassan Shaka'a memperingatkan, bahwa proses perdamaian yang terhenti dapat menimbulkan aksi kekerasan di Palestina dan meningkatkan popularitas Hamas di Tepi Barat. "Kerry adalah pria yang akan mewujudkan perdamaian," ungkap Shaka'a.
"Beri dia kesempatan untuk mewujudkanya. Dengan berpegang pada tujuan itu, kita mungkin akan menjadi pihak yang kalah, tapi kita tidak akan menjadi satu-satunya pihak yang merugi," lanjutnya.
Sementara itu, mantan kepala Dinas Intelejen Israel, Shin Bet, Yuval Diskin mengatakan, kesuksesan perundingan damai Israel-Palestina terus meredup, sebab kurang menjadi prioritas publik Israel.
Mengawali pembicaraan itu, Netayahu mengungkapkan ucapan selamat menjalani bulan Ramadan kepada Abbas. "Saya berharap kita akan punya kesempatan untuk melakukan pembicaraan satu sama lain selama bulan suci ini dan memulai negosiasi. Ini penting," ungkap Netayahu kepada Abbas.
"Saya berharap upaya yang telah ditunjukan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) John Kerry akan membuahkan hasil," ungkap lanjut Netayahu.
Seperti diketahui, selama beberapa bulan terakhir, Kerry kerap mengunjungi Timur Tengah untuk menghidupkan kembali perundingan damai Palestina-Israel.
Menyikap rencana Kerry, Walikota Nablus, Ghassan Shaka'a memperingatkan, bahwa proses perdamaian yang terhenti dapat menimbulkan aksi kekerasan di Palestina dan meningkatkan popularitas Hamas di Tepi Barat. "Kerry adalah pria yang akan mewujudkan perdamaian," ungkap Shaka'a.
"Beri dia kesempatan untuk mewujudkanya. Dengan berpegang pada tujuan itu, kita mungkin akan menjadi pihak yang kalah, tapi kita tidak akan menjadi satu-satunya pihak yang merugi," lanjutnya.
Sementara itu, mantan kepala Dinas Intelejen Israel, Shin Bet, Yuval Diskin mengatakan, kesuksesan perundingan damai Israel-Palestina terus meredup, sebab kurang menjadi prioritas publik Israel.
(esn)