Militer Suriah temukan pabrik senjata kimia milik pemberontak
A
A
A
Sindonews.com –Tentara Pemerintah Suriah, mengklaim telah menemukan bahan untuk membuat senjata kimia milik pemberontak pada Minggu kemarin. Bahan untuk membuat senjata kimia itu ditemukan di sebuah pabrik di Joubar, Damaskus.
”Angkatan bersenjata menemukan pabrik untuk memproduksi dan menyimpan senjata kimia beracun di dalam sarang teroris, daerah sekitar al-Manashir, di Joubar,” kata sumber militer Suriah dikutip kantor berita SANA, Senin (15/7/2013).
Tentara Suriah lantas menyita sejumlah bahan kimia beracun, yang beberapa di antaranya buatan luar negeri. Sumber itu menambahkan, bahwa tentara juga menyita senjata dan puluhan mortir yang disiapkan untuk diisi dengan bahan kimia.
Pemerintah Suriah dan pemberontak bersenjata, selama ini saling melempar klaim atas penggunaan senjata kimia mematikan dalam konflik di negara itu.
Perwakilan tetap Suriah untuk PBB, Bashar Ja'afari, mengumumkan, pada 8 Juli 2013, Suriah telah mengundang penyidik senjata kimia PBB dan perwakilan tinggi PBB, untuk menyelidiki klaim temuan senjata kimia yang dimiliki pemberontak. Para pejabat PBB diterima pada 11 Juli oleh Pemerintah Suriah.
Menurut laporan media lokal di Suriah, setidaknya 25 orang tewas dan 130 lainnya luka-luka pada 19 Maret 2013, ketika pria bersenjata menembakkan roket diisi dengan bahan kimia di Khan al-Asal.
”Angkatan bersenjata menemukan pabrik untuk memproduksi dan menyimpan senjata kimia beracun di dalam sarang teroris, daerah sekitar al-Manashir, di Joubar,” kata sumber militer Suriah dikutip kantor berita SANA, Senin (15/7/2013).
Tentara Suriah lantas menyita sejumlah bahan kimia beracun, yang beberapa di antaranya buatan luar negeri. Sumber itu menambahkan, bahwa tentara juga menyita senjata dan puluhan mortir yang disiapkan untuk diisi dengan bahan kimia.
Pemerintah Suriah dan pemberontak bersenjata, selama ini saling melempar klaim atas penggunaan senjata kimia mematikan dalam konflik di negara itu.
Perwakilan tetap Suriah untuk PBB, Bashar Ja'afari, mengumumkan, pada 8 Juli 2013, Suriah telah mengundang penyidik senjata kimia PBB dan perwakilan tinggi PBB, untuk menyelidiki klaim temuan senjata kimia yang dimiliki pemberontak. Para pejabat PBB diterima pada 11 Juli oleh Pemerintah Suriah.
Menurut laporan media lokal di Suriah, setidaknya 25 orang tewas dan 130 lainnya luka-luka pada 19 Maret 2013, ketika pria bersenjata menembakkan roket diisi dengan bahan kimia di Khan al-Asal.
(esn)