Jerman serukan pembebasan Morsi
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Jerman menyerukan Mesir untuk membebaskan mantan Presiden Mesir, Mohammed Morsi yang digulikan oleh militer, melalui kudeta sepekan yang lalu.
"Kami menyerukan untuk diakhirinya pembebasan Morsi," ungkap Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Jerman, Jumat (12/7/2013).
Sampai saat ini Morsi bersama ajudan seniornya menjadi tahanan rumah di fasilitas militer. Kementerian Luar Negeri Mesir engan menyebut lokasi penahanan Morsi, tapi memastikan bahwa Morsi berada di tempat yang aman demi keselamatan jiwanya.
Seruan itu datang setelah demonstran pendukung dan penentang Morsi saling menyerukan unjuk rasa. Belum ada tanda-tanda situasi politik dan keamanan akan pulih dalam waktu dekat di Mesir. Aksi saling unjuk kekuatan itu semakin meningkatkan ketegangan di Mesir setelah pemerintahan sementara terbentuk untuk menggantikan Morsi.
Hari ini, Kelompok Ikhwanul Muslimin, yang merupakan basis massa pro-Morsi telah bersumpah untuk terus melakukan demonstrasi, sampai kekuasaan Morsi dikembalikan. Sedangkan massa anti-Morsi juga menyerukan aksi unjuk rasa, di Tahrir Square.
Penggulingan Morsi oleh militer pada pekan lalu terjadi, setelah jutaan rakyat Mesir turun ke jalan menuntut pengunduran diri Morsi. Demonstrasi itu telah memicu bentrokan mematikan dan memperdalam perpecahan di negara yang paling padat penduduknya di dunia Arab.
"Kami menyerukan untuk diakhirinya pembebasan Morsi," ungkap Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Jerman, Jumat (12/7/2013).
Sampai saat ini Morsi bersama ajudan seniornya menjadi tahanan rumah di fasilitas militer. Kementerian Luar Negeri Mesir engan menyebut lokasi penahanan Morsi, tapi memastikan bahwa Morsi berada di tempat yang aman demi keselamatan jiwanya.
Seruan itu datang setelah demonstran pendukung dan penentang Morsi saling menyerukan unjuk rasa. Belum ada tanda-tanda situasi politik dan keamanan akan pulih dalam waktu dekat di Mesir. Aksi saling unjuk kekuatan itu semakin meningkatkan ketegangan di Mesir setelah pemerintahan sementara terbentuk untuk menggantikan Morsi.
Hari ini, Kelompok Ikhwanul Muslimin, yang merupakan basis massa pro-Morsi telah bersumpah untuk terus melakukan demonstrasi, sampai kekuasaan Morsi dikembalikan. Sedangkan massa anti-Morsi juga menyerukan aksi unjuk rasa, di Tahrir Square.
Penggulingan Morsi oleh militer pada pekan lalu terjadi, setelah jutaan rakyat Mesir turun ke jalan menuntut pengunduran diri Morsi. Demonstrasi itu telah memicu bentrokan mematikan dan memperdalam perpecahan di negara yang paling padat penduduknya di dunia Arab.
(esn)