Rusia: Negara Barat blokir penyelidikan senjata kimia di Suriah
A
A
A
Sindonews.com – Pemerintah Rusia menuduh negara-negara Barat naif dan memblokir penyelidikan PBB terkait penggunaan senjata kimia di Suriah. Dubes Rusia untuk PBB, Vitaly Churkin marah, setelah sejumlah negara Barat anggota DK PBB memblokir rancangan resolusi penyelidikan senjata kimia tersebut.
Rusia -- sekutu utama Presiden Suriah, Bashar al-Assad -- telah mendukung permintaan Suriah bahwa tim PBB berkonsentrasi pada temuan senjata kimia jenis senyawa sarin yang diduga digunakan pemberontak Suriah pada Maret lalu.
Inggris, Prancis dan Amerika Serikat, katanya, sengaja membuat tim PBB ”terkekang” untuk masuk ke Damaskus guna melakukan penyelidikan senjata kimia. Negara-negara Barat mengklaim, telah menyerahkan bukti kepada PBB, bahwa pasukan Assad telah menggunakan senjata kimia dalam konflik di Suriah yang meletus pada Maret 2011.
”Sayangnya apa yang telah dilakukan teman-teman dari negara Barat mencoba untuk menghasilkan tuduhan maksimum dengan kredibilitas yang minimum, untuk mengatur investigasi (PBB) tersebut,” ujar Churkin kepada wartawan, dikutip Channel News Asia, Jumat (12/7/2013).
Pada pekan ini, Churkin akan menyerahkan hasil penyelidikan tim Rusia ke Sekjen PBB, Ban Ki-moon, soal temuan penggunaan senjata kimia oleh pemberontak di Aleppo pada 19 Maret 2013. Churkin mengatakan, bukti itu menunjukkan bahwa kelompok pemberontak Suriah melakukan serangan yang menewaskan 26 orang, termasuk 16 tentara pemerintah.
Rusia -- sekutu utama Presiden Suriah, Bashar al-Assad -- telah mendukung permintaan Suriah bahwa tim PBB berkonsentrasi pada temuan senjata kimia jenis senyawa sarin yang diduga digunakan pemberontak Suriah pada Maret lalu.
Inggris, Prancis dan Amerika Serikat, katanya, sengaja membuat tim PBB ”terkekang” untuk masuk ke Damaskus guna melakukan penyelidikan senjata kimia. Negara-negara Barat mengklaim, telah menyerahkan bukti kepada PBB, bahwa pasukan Assad telah menggunakan senjata kimia dalam konflik di Suriah yang meletus pada Maret 2011.
”Sayangnya apa yang telah dilakukan teman-teman dari negara Barat mencoba untuk menghasilkan tuduhan maksimum dengan kredibilitas yang minimum, untuk mengatur investigasi (PBB) tersebut,” ujar Churkin kepada wartawan, dikutip Channel News Asia, Jumat (12/7/2013).
Pada pekan ini, Churkin akan menyerahkan hasil penyelidikan tim Rusia ke Sekjen PBB, Ban Ki-moon, soal temuan penggunaan senjata kimia oleh pemberontak di Aleppo pada 19 Maret 2013. Churkin mengatakan, bukti itu menunjukkan bahwa kelompok pemberontak Suriah melakukan serangan yang menewaskan 26 orang, termasuk 16 tentara pemerintah.
(esn)