Massa pro dan anti-Morsi saling serukan demonstrasi di Mesir

Jum'at, 12 Juli 2013 - 10:36 WIB
Massa pro dan anti-Morsi...
Massa pro dan anti-Morsi saling serukan demonstrasi di Mesir
A A A
Sindonews.com - Demonstran pendukung dan penentang Mohamed Morsi (Presiden Mesir yang dilengserkan) saling menyerukan unjuk rasa pada Jumat (12/7/2013). Aksi saling unjuk kekuatan itu semakin meningkatkan ketegangan di Mesir setelah pemerintahan sementara terbentuk untuk menggantikan Morsi.

Kelompok Ikhwanul Muslimin, yang merupakan basis massa pro-Morsi telah bersumpah untuk terus melakukan demonstrasi, sampai kekuasaan Morsi dikembalikan. ”Kelompok kami akan melanjutkan protes damai sampai jatuhnya kudeta militer dan kembalinya legitimasi,” kata juru bicara Ikhwanul Muslimin, Ahmed Aref, dikutip Channel News Asia.

Sedangkan massa anti-Morsi juga menyerukan aksi unjuk rasa, di Tahrir Square. Penggulingan Morsi oleh militer pada pekan lalu terjadi, setelah jutaan rakyat Mesir turun ke jalan menuntut pengunduran diri Morsi. Demonstrasi itu telah memicu bentrokan mematikan dan memperdalam perpecahan di negara yang paling padat penduduknya di dunia Arab.

Di Kairo, bentrokan berdarah telah merusak suasana awal Ramadan di Mesir. ”Tahun ini tidak ada kebahagiaan. Kami khawatir," kata Fawziya, warga Mesir saat berbelanja di sebuah pasar. Ia ketakutan melihat insiden berdarah pada Senin lalu, di mana 53 orang tewas dalam serangan di dekat barak militer. Sebagian besar dari korban adalah para pendukung Morsi.

Sementara itu, polisi sedang memburu pimpinan Ikhwanul Muslimin, Mohammed Badie, setelah surat perintah penangapan dikeluarkan Rabu lalu. Badie dan pimpinan Ikhwanul Muslimin lainnya diburu karena dicurigai menghasut massa untuk bentrokan.

Pekan lalu Badie memberikan pidato berapi-api, di mana ia bersumpah bahwa aktivis Ikhwanul Muslimin akan memenuhi jalan sampai jabatan presiden yang disandang Morsi dikembalikan.

Kelompok Ikhwanul Muslimin menuduh tentara telah membantai kelompoknya dalam insiden Senin lalu. Sementara pihak tentara mengklaim pihaknya diserang oleh "teroris" dan demonstran bersenjata.

Di Semenanjung Sinai juga bergolak, setelag seorang pria Kristen Koptik ditemukan dipenggal, pada Kamis kemarin, atau lima hari setelah orang-orang bersenjata menculiknya.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1155 seconds (0.1#10.140)