Aksi kekerasan hantui momen Ramadan di Mesir

Rabu, 10 Juli 2013 - 10:32 WIB
Aksi kekerasan hantui...
Aksi kekerasan hantui momen Ramadan di Mesir
A A A
Sindonews.com- Momen Ramadan di Mesir yang biasanya ramai dengan acara keagamaan, kini berubah menjadi ketakutan setelah aksi kekerasan sebagai imbas pelengseran Mohamed Morsi dari kursi Presiden Mesir tak kunjung berhenti. Sedangkan pemerintah sementara Mesir mulai bekerja membentuk kabinet pada Rabu (10/7/2013), setelah ada tawaran bantuan dari Teluk senilai USD 8 miliar.

Reuters, melaporkan, dampak aksi kekerasan di Mesir selama krisis politik berlangsung, diyakini sudah menyebabkan 90 orang terbunuh.

Keputusan presiden sementara Mesir, Adly Mansour yang menetapkan jadwal Pemilu Parlemen enam bulan lagi atau Januari 2014, dan Pemilu Presiden setelah itu, tidak bisa meredam gelombang kekerasan dari berbagai kelompok politik.

Puasa Ramadan di negara berpenduduk 84 juta jiwa dimulai Rabu. Momen yang biasanya ramai dengan acara keagamaan, berubah menjadi demonstrasi di luar masjid, di Kairo semalam. Para pendukung Morsi tetap tidak mau mengalah, dan terus menuntut pengembalian kekuasaan Morsi. Terlebih, pada Senin subuh lalu, 55 pendukung Morsi tewas diserang di luar barak militer.

”Satu-satunya jalan adalah pemulihan (kekuasaan) presiden yang dipilih oleh rakyat (Morsi),” kata Hoda Ghaneya, 45, seorang aktivis Ikhwanul Muslimin. ”Kami tidak akan menerima kurang dari itu. Bahkan jika mereka membunuh kita semua,” lanjut dia.

Di Sinai utara, semalam, dua orang tewas dan enam lainnya terluka, ketika militan Islam menyerang sebuah pos pemeriksaan. Serangan itu muncul, di tengah kekhawatiran bahwa kemarahan akan merembet di wilayah yang berbatasan dengan Israel.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0967 seconds (0.1#10.140)