Asiana Airlines: Pilot Boeing 777 dalam proses latihan
A
A
A
Sindonews.com - Pihak Asiana Airlines pada Senin (8/7/2013), mengatakan, bahwa, pilot yang bertugas mengemudikan pesawat tipe Boeing 777 yang jatuh di San Francisco, memang dalam pelatihan. Pilot Lee Kang-Kuk, 46, sebenarnya memiliki pengalaman terbang selama 43 jam.
”Memang benar bahwa Lee dalam pelatihan transisi untuk Boeing 777,” ujar Juru Bicara Asiana, kepada AFP, dikutip Channel News Asia. Dia ditemani seorang pelatih yang berpengalaman, yang bertindak sebagai kopilot.
Pihak Asiana mengatakan, pesawat itu dibeli pada Maret 2006. Pada bulan lalu, pesawat itu mengalami perbaikan karena mengalami kebocoran pada saluran minyak pada mesinnya.
CEO Asiana Airlines, Yoon Young-Doo, pada Minggu kemarin, membantah, kemungkinan kesalahan mekanis sebagai penyebab kecelakaan.
Peneliti dari AS mengatakan, pesawat itu terbang jauh lebih lambat dari yang direkomendasikan dan pilot diminta untuk membatalkan pendaratan sebelum akhirnya menghantam tanah di Bandara Internasional San Francisco, Sabtu pekan lalu.
Rekaman data penerbangan juga menunjukkan, bahwa pesawat Boeing 777 menerima peringatan bahwa mesin pesawat kemungkinan besar akan keos saat mendekati landasan pacu. Dua penumpang tewas dan 182 lainnya terluka saat pesawat itu jatuh dan terbakar.
Ketua Badan Keselamatan Transportasi Nasional, Deborah Hersman, yang memimpin penyelidikan kecelakaan pesawat itu, mengatakan, permintaan untuk membatalkan pendaratan diterima pilot 1,5 detik sebelum pesawat jatuh.
”Memang benar bahwa Lee dalam pelatihan transisi untuk Boeing 777,” ujar Juru Bicara Asiana, kepada AFP, dikutip Channel News Asia. Dia ditemani seorang pelatih yang berpengalaman, yang bertindak sebagai kopilot.
Pihak Asiana mengatakan, pesawat itu dibeli pada Maret 2006. Pada bulan lalu, pesawat itu mengalami perbaikan karena mengalami kebocoran pada saluran minyak pada mesinnya.
CEO Asiana Airlines, Yoon Young-Doo, pada Minggu kemarin, membantah, kemungkinan kesalahan mekanis sebagai penyebab kecelakaan.
Peneliti dari AS mengatakan, pesawat itu terbang jauh lebih lambat dari yang direkomendasikan dan pilot diminta untuk membatalkan pendaratan sebelum akhirnya menghantam tanah di Bandara Internasional San Francisco, Sabtu pekan lalu.
Rekaman data penerbangan juga menunjukkan, bahwa pesawat Boeing 777 menerima peringatan bahwa mesin pesawat kemungkinan besar akan keos saat mendekati landasan pacu. Dua penumpang tewas dan 182 lainnya terluka saat pesawat itu jatuh dan terbakar.
Ketua Badan Keselamatan Transportasi Nasional, Deborah Hersman, yang memimpin penyelidikan kecelakaan pesawat itu, mengatakan, permintaan untuk membatalkan pendaratan diterima pilot 1,5 detik sebelum pesawat jatuh.
(esn)