Indonesia kembali kirim tim pengamat ke Filipina Selatan
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Indonesia kembali menunjukan komitmennya untuk terus memajukan dan memperkuat hubungan RI-Filipina. Hal itu dilakukan dengan kembali mengirimkan Tim Pengamat Indonesia (TPI) dan International Monitoring Team (IMT) unsur sipil dan militer, di Kemlu RI, Jakarta, Senin (1/7/2013).
Dirjen Multilateral, Arko Hananto Budiadi pada acara Penyambutan dan Pelepasan TPI dan IMT menyampaikan, Partisipasi Indonesia dalam IMT di Filipina Selatan merupakan bentuk nyata upaya-upaya Indonesia dalam menyebarluaskan nilai-nilai dialog dan perdamaian di tingkat regional dan internasional.
Di sana, mereka akan memantau implementasi perjanjian damai antara pemerintah Filipina dengan Moro Islamic Liberation Front (MILF). "Partisipasi Indonesia dilandasi komitmen untuk berjuang menciptakan kawasan yang aman, adil, dan damai," ungkap Dirjen Multilateral Budiadi, seperti dilansir Infomed Kemlu.
"TPI tidak hanya menjalankan misi memantau perjanjian perdamaian antara Pemerintah Filipina dan MNLF, tetapi juga menindaklanjuti pelaksanaan aspek-aspek keamanan, kemanusiaan, rehabilitasi dan pembangunan, bantuan sosio-ekonomi, dan komponen perlindungan sipil," ungkap Budiadi.
"Lebih lanjut ditekankan, bahwa keterlibatan Indonesia dalam IMT sejak tahun 2012 dan untuk ke depannya, telah memberikan kontribusi penting dalam pengawasan gencatan senjata antara Pemerintah Filipina dan MILF, yang lebih lanjut akan mendorong pencapaian perdamaian menyeluruh di Filipina Selatan," paparnya.
TPI – IMT akan ditempatkan di 5 Team Site yaitu Cotabato City, Iligan City, Zamboanga City, General Santos City, dan Davao City. Selain Indonesia, IMT juga beranggotakan personil militer dan sipil dari 5 negara lainnya dengan jumlah personil 55 orang, yaitu Malaysia (19 orang), Brunei Darussalam (15 orang), Jepang (2 orang), Norwegia (2 orang) , dan Uni Eropa (2 orang).
TPI tahap pertama telah menyelesaikan tugasnya dalam kurun waktu 1 tahun, untuk unsur militer, dan 6 bulan, untuk unsur sipil. Sedangkan Tim pengganti telah menyelesaikan Pre Deployment Training yang diselenggarakan di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian(PMPP), Sentul, Jawa Barat tanggal 1-13 Februari 2013.
Dirjen Multilateral, Arko Hananto Budiadi pada acara Penyambutan dan Pelepasan TPI dan IMT menyampaikan, Partisipasi Indonesia dalam IMT di Filipina Selatan merupakan bentuk nyata upaya-upaya Indonesia dalam menyebarluaskan nilai-nilai dialog dan perdamaian di tingkat regional dan internasional.
Di sana, mereka akan memantau implementasi perjanjian damai antara pemerintah Filipina dengan Moro Islamic Liberation Front (MILF). "Partisipasi Indonesia dilandasi komitmen untuk berjuang menciptakan kawasan yang aman, adil, dan damai," ungkap Dirjen Multilateral Budiadi, seperti dilansir Infomed Kemlu.
"TPI tidak hanya menjalankan misi memantau perjanjian perdamaian antara Pemerintah Filipina dan MNLF, tetapi juga menindaklanjuti pelaksanaan aspek-aspek keamanan, kemanusiaan, rehabilitasi dan pembangunan, bantuan sosio-ekonomi, dan komponen perlindungan sipil," ungkap Budiadi.
"Lebih lanjut ditekankan, bahwa keterlibatan Indonesia dalam IMT sejak tahun 2012 dan untuk ke depannya, telah memberikan kontribusi penting dalam pengawasan gencatan senjata antara Pemerintah Filipina dan MILF, yang lebih lanjut akan mendorong pencapaian perdamaian menyeluruh di Filipina Selatan," paparnya.
TPI – IMT akan ditempatkan di 5 Team Site yaitu Cotabato City, Iligan City, Zamboanga City, General Santos City, dan Davao City. Selain Indonesia, IMT juga beranggotakan personil militer dan sipil dari 5 negara lainnya dengan jumlah personil 55 orang, yaitu Malaysia (19 orang), Brunei Darussalam (15 orang), Jepang (2 orang), Norwegia (2 orang) , dan Uni Eropa (2 orang).
TPI tahap pertama telah menyelesaikan tugasnya dalam kurun waktu 1 tahun, untuk unsur militer, dan 6 bulan, untuk unsur sipil. Sedangkan Tim pengganti telah menyelesaikan Pre Deployment Training yang diselenggarakan di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian(PMPP), Sentul, Jawa Barat tanggal 1-13 Februari 2013.
(esn)