Ke Brunei, Menlu AS bahas Snowden & sengketa Laut China
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Luar Negeri AS, John Kerry terbang dari perundingan perdamaian Timur Tengah menuju ke pertemuan internasional di Asia pada Senin (1/7/2013). Dalam pertemuan yang berlangsung di Brunei, Kerry akan membahas isu-isu sensitif.
Sejumlah isu yang akan dibahas Kerry, mulai dari isu nuklir Korea Utara hingga whistleblower NSA yang diburu AS, Edward Snowden.
Kerry mendarat di Brunei untuk bergabung dengan para menteri luar negeri dari China, Jepang, Rusia, Uni Eropa dan negara Asia Pasifik lainnya. Selain berbicara di acara forum keamanan tahunan itu, pembicaraan juga akan membahas sengketa klaim teritorial oleh China.
”Pandangan Filipina fokus pada militerisasi Laut China Selatan,” kata Menteri Luar Negeri Filipina, Albert Del Rosario. ”Yang luar biasa kehadiran kapal China, termasuk kapal militer dan peringatan ancaman merupakan tantangan serius bagi daerah secara keseluruhan,” lanjut dia.
Salah satu pertemuan penting, akan berlangsung Selasa (2/7/2013). Yakni, saat Kerry berbicara dengan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov soal pelarian Snowden.
Washington marah, karena mantan karyawan CIA itu membocorkan program penyadapan rahasia AS di Hong Kong. Snowden lantas terbang ke Moskow guna mencari suaka yang kemungkinan di Ekuador. Rusia sendiri telah menolak untuk menyerahkan Snowden, karena merasa tidak ada kepentingan apa pun.
Kerry juga diperkirakan akan bertemu dengan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Catherine Ashton, menyusul laporan majalah Jerman, Der Spiegel, bahwa Washington menjadikan kantor Uni Eropa sebagai target spionase.
Sejumlah isu yang akan dibahas Kerry, mulai dari isu nuklir Korea Utara hingga whistleblower NSA yang diburu AS, Edward Snowden.
Kerry mendarat di Brunei untuk bergabung dengan para menteri luar negeri dari China, Jepang, Rusia, Uni Eropa dan negara Asia Pasifik lainnya. Selain berbicara di acara forum keamanan tahunan itu, pembicaraan juga akan membahas sengketa klaim teritorial oleh China.
”Pandangan Filipina fokus pada militerisasi Laut China Selatan,” kata Menteri Luar Negeri Filipina, Albert Del Rosario. ”Yang luar biasa kehadiran kapal China, termasuk kapal militer dan peringatan ancaman merupakan tantangan serius bagi daerah secara keseluruhan,” lanjut dia.
Salah satu pertemuan penting, akan berlangsung Selasa (2/7/2013). Yakni, saat Kerry berbicara dengan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov soal pelarian Snowden.
Washington marah, karena mantan karyawan CIA itu membocorkan program penyadapan rahasia AS di Hong Kong. Snowden lantas terbang ke Moskow guna mencari suaka yang kemungkinan di Ekuador. Rusia sendiri telah menolak untuk menyerahkan Snowden, karena merasa tidak ada kepentingan apa pun.
Kerry juga diperkirakan akan bertemu dengan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Catherine Ashton, menyusul laporan majalah Jerman, Der Spiegel, bahwa Washington menjadikan kantor Uni Eropa sebagai target spionase.
(esn)