Ekuador akan minta pendapat AS, jika Snowden mengajukan suaka
A
A
A
Sindonews.com – Presiden Ekuador, Rafael Correa mengatakan, ia telah berbicara dengan Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden tentang Edward Snowden. Ia juga menyatakan, AS telah meminta Ekuador untuk menolak permintaan suaka pembocor program rahasia dinas intelijen AS itu.
Menurut Correan, Ekuador akan berkonsultasi dengan AS sebelum membuat keputusan. Namun, pada akhirnya semua keputusan akan berada di tangan Pemerintah Ekuador, apakah akan memberi suaka pada Snowden atau tidak.
Correa mengatakan, dia telah menjelaskan kepada Biden, bahwa Ekuador tidak dapat memproses permintaan suaka Snowden, karena ia tidak secara fisik berada di Ekuador. "Ketika ia datang ke tanah Ekuador, walau sebenarnya dia pernah tidak, dan kita harus memproses permintaan, orang pertama yang pendapatnya kita akan mencari adalah dari AS," kata Correa, Minggu (30/6/2013), seperti dikutip dari AFP.
Correa menuturkan, pembicaraan dengan Biden berlangsung pada Jumat (28/6/2013). Biden menelpon Correa dan menyampaikan permintaan soopan dari AS agar Ekuador menolak permohonan suaka Snowden.
"Bapak Wakil Presiden, terima kasih untuk menelepon kami. Kami tidak berusaha untuk berada dalam situasi ini. Jangan mendapatkan ide bahwa kami anti-Amerika, hanya karena beberapa laporan media,” jelas Correa.
Saat ini, Snowden telah dituduh oleh pemerintah AS dengan tiga kejahatan, karena mengungkapkan program rahasia badan intelijen AS ke publik. Ia tiba di Rusia pada 23 Juni, dari Hong Kong. Snowden tidak bisa menyeberangi perbatasan Rusia, atau membeli tiket pesawat lain untuk terbang keluar karena ia tidak memiliki visa Rusia, sementara paspor AS-nya telah dicabut.
Menurut Correan, Ekuador akan berkonsultasi dengan AS sebelum membuat keputusan. Namun, pada akhirnya semua keputusan akan berada di tangan Pemerintah Ekuador, apakah akan memberi suaka pada Snowden atau tidak.
Correa mengatakan, dia telah menjelaskan kepada Biden, bahwa Ekuador tidak dapat memproses permintaan suaka Snowden, karena ia tidak secara fisik berada di Ekuador. "Ketika ia datang ke tanah Ekuador, walau sebenarnya dia pernah tidak, dan kita harus memproses permintaan, orang pertama yang pendapatnya kita akan mencari adalah dari AS," kata Correa, Minggu (30/6/2013), seperti dikutip dari AFP.
Correa menuturkan, pembicaraan dengan Biden berlangsung pada Jumat (28/6/2013). Biden menelpon Correa dan menyampaikan permintaan soopan dari AS agar Ekuador menolak permohonan suaka Snowden.
"Bapak Wakil Presiden, terima kasih untuk menelepon kami. Kami tidak berusaha untuk berada dalam situasi ini. Jangan mendapatkan ide bahwa kami anti-Amerika, hanya karena beberapa laporan media,” jelas Correa.
Saat ini, Snowden telah dituduh oleh pemerintah AS dengan tiga kejahatan, karena mengungkapkan program rahasia badan intelijen AS ke publik. Ia tiba di Rusia pada 23 Juni, dari Hong Kong. Snowden tidak bisa menyeberangi perbatasan Rusia, atau membeli tiket pesawat lain untuk terbang keluar karena ia tidak memiliki visa Rusia, sementara paspor AS-nya telah dicabut.
(esn)