Lebih dari 3.000 warga di timur Filipina mengungsi akibat badai
A
A
A
Sindonews.com – Lebih dari 3.400 orang di kawasan timur Filipina terkena dampak badai tropis Rumbia, atau yang dikenal dengan nama badai Gorio di Filipina. Demikian dilaporkan oleh Badan Pengurangan Risiko Bencana Nasional Filipina dan Dewan Manajemen (NDRRMC) Filipina, Minggu (30/6/2013).
“Orang-orang yang terkena dampak itu berasal dari 686 keluarga. Mereka berdomisili di lima kota di lima provinsi yang terlerak di sepanjang pantai timur Filipina,” sebut pernyataan NDRRMC, seperti dikutip dari Xinhua.
“Dari total jumlah pengungsi, 324 keluarga atau 1.704 orang ditempatkan di dalam 10 pusat evakuasi,” lanjut pernyataan itu. Hingga kini, NDRRMC melaporkan, tidak ada korban jiwa akibat badai, yang memiliki kecepatan angin maksimum 75 kilometer per jam itu.
Deputi Juru Bicara Presiden Filipina, Abigail Valte menyatakan, harapan tak akan munculnya korban jiwa akibat gejala alam ini akan tetap dipertahankan. "Kami terus memantau daerah-daerah yang terpengaruh dampak badai dan bekerjasama dengan NDRRMC,” katanya.
Badan Cuaca Nasional Filipina mengatakan, mereka mengharapkan badai Rumbia berada di 430 km sebelah barat daya dari Laoag City, di provinsi utara Ilocos Norte dan keluar dari wilayah Filipina pada Senin (1/7/2013) pagi.
Dalam sebuah wawancara di sebuah stasiun radio yang dikelola negara, Valte mengatakan, bahwa Pemerintah Filipina telah mengucurkan 6,9 juta Peso untuk bantuan darurat bagi mereka yang akan terpengaruh oleh badai ini.
“Orang-orang yang terkena dampak itu berasal dari 686 keluarga. Mereka berdomisili di lima kota di lima provinsi yang terlerak di sepanjang pantai timur Filipina,” sebut pernyataan NDRRMC, seperti dikutip dari Xinhua.
“Dari total jumlah pengungsi, 324 keluarga atau 1.704 orang ditempatkan di dalam 10 pusat evakuasi,” lanjut pernyataan itu. Hingga kini, NDRRMC melaporkan, tidak ada korban jiwa akibat badai, yang memiliki kecepatan angin maksimum 75 kilometer per jam itu.
Deputi Juru Bicara Presiden Filipina, Abigail Valte menyatakan, harapan tak akan munculnya korban jiwa akibat gejala alam ini akan tetap dipertahankan. "Kami terus memantau daerah-daerah yang terpengaruh dampak badai dan bekerjasama dengan NDRRMC,” katanya.
Badan Cuaca Nasional Filipina mengatakan, mereka mengharapkan badai Rumbia berada di 430 km sebelah barat daya dari Laoag City, di provinsi utara Ilocos Norte dan keluar dari wilayah Filipina pada Senin (1/7/2013) pagi.
Dalam sebuah wawancara di sebuah stasiun radio yang dikelola negara, Valte mengatakan, bahwa Pemerintah Filipina telah mengucurkan 6,9 juta Peso untuk bantuan darurat bagi mereka yang akan terpengaruh oleh badai ini.
(esn)