Ketua AMAL bantah anggotanya terlibat bentrok di Sidon
A
A
A
Sindonews.com - Nabih Berri, ketua gerakan AMAL syiah sekaligus Ketua Parlemen Lebanon membantah laporan bahwa para pendukungnya dan anggota Hizbullah bergabung dengan tentara dalam bentrok yang terjadi di Kota Sidon, Rabu (26/6/2013).
"Saya mendesak para penduukung Amal dan warga Harey Saida untuk menahan diri," ungkap Berri.
Berri menekankan bahwa tentara Libanon punya hak melakukan penyerangan dengan kekuatan tangan besi dan itu adalah tugas mereka untuk menjaga keamanan dan stabilitas di seluruh negeri.
"Militer punya hak untuk mengambil semua langkah yang tepat dan mereka tidak punya batasan untuk melakukan penanganan," komen Berri disebuah harian lokal Libanon.
"Tidak ada wilayah yang tidak dapat di jangkau oleh militer Libanon. Kami mendukung tentara Libanon yang mencegah sejumlah pihak melakukan pelanggaran keamanan, termasuk dipinggiran wilayah Beirut selatan," lanjut Berri.
Akhir pekan kemarin, 60 orang terluka sementara 16 tentara Libanon tewas dalam bentrok dengan kelompok Muslim Sunni bersenjata di Kota Sidon selatan. Bentrokan itu dipicu penahanan seorang pengikut kelompok garis keras Sunni pimpinan ulama Sheikh Ahmed al-Assir. Pendukung kelompok itu pun membalas tindakan penahanan tersebut dengan menembaki sebuah pos pemeriksaan militer.
"Saya mendesak para penduukung Amal dan warga Harey Saida untuk menahan diri," ungkap Berri.
Berri menekankan bahwa tentara Libanon punya hak melakukan penyerangan dengan kekuatan tangan besi dan itu adalah tugas mereka untuk menjaga keamanan dan stabilitas di seluruh negeri.
"Militer punya hak untuk mengambil semua langkah yang tepat dan mereka tidak punya batasan untuk melakukan penanganan," komen Berri disebuah harian lokal Libanon.
"Tidak ada wilayah yang tidak dapat di jangkau oleh militer Libanon. Kami mendukung tentara Libanon yang mencegah sejumlah pihak melakukan pelanggaran keamanan, termasuk dipinggiran wilayah Beirut selatan," lanjut Berri.
Akhir pekan kemarin, 60 orang terluka sementara 16 tentara Libanon tewas dalam bentrok dengan kelompok Muslim Sunni bersenjata di Kota Sidon selatan. Bentrokan itu dipicu penahanan seorang pengikut kelompok garis keras Sunni pimpinan ulama Sheikh Ahmed al-Assir. Pendukung kelompok itu pun membalas tindakan penahanan tersebut dengan menembaki sebuah pos pemeriksaan militer.
(esn)