PBB didesak salurkan bantuan lintasi perbatasan Suriah
A
A
A
Sindonews.com - Valerie Amos, Kepala Bantuan Kemanusiaan PBB mengecam peningkatan kekerasan dan pengabaian hak asasi manusia yang terus meningkat di Suriah, Kamis (20/6/2013).
Saat bertemu dengan 15 negara perwakilan anggota Dewan Keamanan (DK) PBB, Amos mendesak mereka mempertimbangkan rencana untuk memasok bantuan melintasi Suriah. Namun, rencana itu bukan perkara mudah, sebab Presiden Suriah Bashar al-Assad sangat menentang setiap operasi internasional. Dan, setiap upaya terkait mungkin akan ditentang oleh Rusia, sekutu utama Suriah.
Dalam pertemuan dengan 15 negara anggota DK PBB, Amos menegaskan seruan, bahwa DK PBB harus mencari cara untuk membantu 6,8 juta warga Suriah yang membutuhkan bantuan.
"Saya harus mengungkapkan fakta kepada semua anggota DK PBB, bahwa kita mampu menyediakan bantuan lewat perbatasan Turki, yang jaraknya hanya 56 km dari Provinsi Aleppo, Suriah," ungkap Amos kepada wartawan.
"Saya juga harus mengungkapkan kepada anggota DK PBB, bahwa Pemerintah Suriah menentang rencana ini, karena menurut mereka, wilayah ini dikendalikan oleh oposisi Suriah," imbuh Amos.
Amos bersikeras, bahwa dia tidak membuat pernyataan politik. Ia hanya mencoba memberitahu semua anggota PBB, bahwa dunia internasional perlu melihat opsi campuran untuk membantu rakyat Suriah. Sebab, sebagian dari mereka meminta DK PBB untuk berindak, sementara sebagian lainnya meminta pemerintah dan oposisi untuk bertindak.
PBB juga tengah mengupayakan agar pemerintah dan oposisi setuju menyediakan sebuah rute yang aman atau penghentian kontak senjata untuk sementara.
Saat bertemu dengan 15 negara perwakilan anggota Dewan Keamanan (DK) PBB, Amos mendesak mereka mempertimbangkan rencana untuk memasok bantuan melintasi Suriah. Namun, rencana itu bukan perkara mudah, sebab Presiden Suriah Bashar al-Assad sangat menentang setiap operasi internasional. Dan, setiap upaya terkait mungkin akan ditentang oleh Rusia, sekutu utama Suriah.
Dalam pertemuan dengan 15 negara anggota DK PBB, Amos menegaskan seruan, bahwa DK PBB harus mencari cara untuk membantu 6,8 juta warga Suriah yang membutuhkan bantuan.
"Saya harus mengungkapkan fakta kepada semua anggota DK PBB, bahwa kita mampu menyediakan bantuan lewat perbatasan Turki, yang jaraknya hanya 56 km dari Provinsi Aleppo, Suriah," ungkap Amos kepada wartawan.
"Saya juga harus mengungkapkan kepada anggota DK PBB, bahwa Pemerintah Suriah menentang rencana ini, karena menurut mereka, wilayah ini dikendalikan oleh oposisi Suriah," imbuh Amos.
Amos bersikeras, bahwa dia tidak membuat pernyataan politik. Ia hanya mencoba memberitahu semua anggota PBB, bahwa dunia internasional perlu melihat opsi campuran untuk membantu rakyat Suriah. Sebab, sebagian dari mereka meminta DK PBB untuk berindak, sementara sebagian lainnya meminta pemerintah dan oposisi untuk bertindak.
PBB juga tengah mengupayakan agar pemerintah dan oposisi setuju menyediakan sebuah rute yang aman atau penghentian kontak senjata untuk sementara.
(esn)