Pemberontak sayap kiri culik 5 tentara Filipina
A
A
A
Sindonews.com - Polisi Filipina mengatakan, pemberontak sayap kiri di negara itu telah menculik lima tentara di wilayah Filipina selatan, Senin (17/6/2013).
"Tentara yang menjadi korban penculikan berasal dari Batalyon Infantri ke-66. Senin siang, mereka semua sedang mengendarai sepeda motor menuju Desa Mapula di Kota Davao, tiba-tiba saja mereka diserang oleh anggota Tentara Rakyat Baru (NPA)," ungkap polisi Filipina.
Salah satu korban penculikan, Letnan Canitan berhasil melarikan diri dari aksi penculikan dan melaporkan kejadian itu kepada pimpinannya. Menurut Canitan, aksi penculikan dipimpin oleh Ryan Pitao, putra Leoncio Pitao, pemimpin NPA di Pulang Bagani.
NPA, sayap bersenjata dari Partai Komunis Filipina, telah melancarkan kampanye gerilya di pedesaan selama lebih dari empat dekade. Militer memperkirakan, kekuatan NPA di lebih dari 4.000 orang dan tersebar di lebih dari 60 front gerilya di seluruh negeri.
"Tentara yang menjadi korban penculikan berasal dari Batalyon Infantri ke-66. Senin siang, mereka semua sedang mengendarai sepeda motor menuju Desa Mapula di Kota Davao, tiba-tiba saja mereka diserang oleh anggota Tentara Rakyat Baru (NPA)," ungkap polisi Filipina.
Salah satu korban penculikan, Letnan Canitan berhasil melarikan diri dari aksi penculikan dan melaporkan kejadian itu kepada pimpinannya. Menurut Canitan, aksi penculikan dipimpin oleh Ryan Pitao, putra Leoncio Pitao, pemimpin NPA di Pulang Bagani.
NPA, sayap bersenjata dari Partai Komunis Filipina, telah melancarkan kampanye gerilya di pedesaan selama lebih dari empat dekade. Militer memperkirakan, kekuatan NPA di lebih dari 4.000 orang dan tersebar di lebih dari 60 front gerilya di seluruh negeri.
(esn)