Dituduh menyantet, ibu & menantu di India dibunuh

Jum'at, 14 Juni 2013 - 17:05 WIB
Dituduh menyantet, ibu & menantu di India dibunuh
Dituduh menyantet, ibu & menantu di India dibunuh
A A A
Sindonews.com- Sekelompok penduduk desa di India timur mengeroyok seorang wanita tua dan putri menantunya hingga tewas, setelah dituduh mempraktikkan ilmu sihir dan santet. Demikian disampaikan polisi setempat dikutip AFP Jumat (14/6/2013).

Polisi di negara bagian timur Jharkhand, mengatakan sekelompok penyerang terutama perempuan mengeroyok wanita tua dan menantunya itu sampai mati. Mereka dituduh penduduk setempat mempraktikkan ilmu sihir yang membuat beberapa anak meninggal terserang penyakit.

”Seorang wanita 70 tahun dan putri menantunya 42 tahun terbunuh oleh massa perempuan desa yang menuduh keduanya berlatih sihir,” kata Kepala Polisi Distrik, Rakesh Bansal. ”Kami telah menangkap 19 wanita dari Desa Karonda Jor, karena keterlibatan mereka dalam pembunuhan itu.”

Insiden ini menunjukkan masih kuatnya keyakinan warga berpenduduk miskin itu terhadap ilmu sihir. Para wanita sebelumnya dilaporkan tewas pada Selasa malam di desa yang berjarak sekitar 85 kilometer (53 mil) utara Ibu Kota Negara Bagian Ranchi.

Warga kemudian mengadakan pertemuan dan memutuskan untuk mendenda wanita tua dan putri menantunya itu sebesar R 1.500 atau setara Rp 234 ribu.

Pengeroyokan itu menyusul insiden lain di distrik yang sama pada Juni tahun lalu. Kala itu, dua remaja dan ayah mereka dibunuh oleh warga desa setelah mereka dituduh mempraktikkan ilmu sihir.

Beberapa negara termasuk Jharkhand telah memperkenalkan undang-undang khusus dalam upaya untuk mengekang kejahatan terhadap orang yang dituduh mempraktikkan ilmu santet.

Pengorbanan manusia juga kadang-kadang terjadi di daerah miskin dan terpencil yang sangat percaya dengan hal-hal takhayul di India. Di mana, orang takut dan praktis mengkultuskan hal-hal klenik. Para korban yang dibunuh oleh dukun diklaim untuk menyenangkan atau menenangkan dewa.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6180 seconds (0.1#10.140)