Bandara Damaskus dihujani tembakan, penerbangan ditunda
A
A
A
Sindonews.com – Bandara internasional Damaskus dihujani tembakan mortir oleh pemberontak Suriah pada Kamis (13/6/2013). Akibatnya, sejumlah penerbangan dari dan ke bandara itu terpaksa ditunda. PBB memperingatkan, bahwa anak-anak dan keluarga semakin menjadi korban dari konflik di Suriah.
“Pemberontak menembakkan dua mortir. Penembakan ini menunda pendaratan dua pesawat dan satu keberangkatan,” kata Menteri Transportasi Suriah, Mahmoud Said, seperti dikutip dari televisi negara Suriah.
"Satu mortir menghantam di tepi bandara, dekat landasan pacu. Penembakan ini menyebabkan dua penerbangan yang berasal dari Latakia (di barat laut Suriah) dan Kuwait untuk menunda pendaratan mereka. Yang hendak lepas landas menuju Baghdad juga tertunda," lanjutnya.
“Tidak ada penumpang yang terluka akibat tembakan mortir ini. Tapi, mortir yang ditembakan iru menghantam sebuah gudang bandara, akibatnya satu pekerja terluka,” tambah Said.
Laporan serupa juga disampaikan oleh Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia. "Pemberontak menyerang Damaskus dengan tiga roket buatan sendiri," kata Direktur Observatorium, Rami Abdel Rahman. Menurutnya, selama ini serangan ke bandara terbilang hal yang jarang terjadi.
“Pemberontak menembakkan dua mortir. Penembakan ini menunda pendaratan dua pesawat dan satu keberangkatan,” kata Menteri Transportasi Suriah, Mahmoud Said, seperti dikutip dari televisi negara Suriah.
"Satu mortir menghantam di tepi bandara, dekat landasan pacu. Penembakan ini menyebabkan dua penerbangan yang berasal dari Latakia (di barat laut Suriah) dan Kuwait untuk menunda pendaratan mereka. Yang hendak lepas landas menuju Baghdad juga tertunda," lanjutnya.
“Tidak ada penumpang yang terluka akibat tembakan mortir ini. Tapi, mortir yang ditembakan iru menghantam sebuah gudang bandara, akibatnya satu pekerja terluka,” tambah Said.
Laporan serupa juga disampaikan oleh Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia. "Pemberontak menyerang Damaskus dengan tiga roket buatan sendiri," kata Direktur Observatorium, Rami Abdel Rahman. Menurutnya, selama ini serangan ke bandara terbilang hal yang jarang terjadi.
(esn)