Arab Saudi tetap pekerjakan PRT asal India
A
A
A
Sindonews.com - Arab Saudi melanjutkan perjanjian dengan pemerintah India untuk mempekerjakan pekerja rumah tangga (PRT) wanita, demikian dikabarkan dalam harian al-Hayat, Rabu (12/6/2013).
"Dalam kontak kesepakatan baru yang telah ditandatangani oleh masing-masing Departemen Tenaga Kerja, kedua negara sepakat untuk memberikan gaji lebih rendah dari nilai sebelumnya," ungkap Ahmed Al Faheed, wakil Kementerian Internasional Urusan Tenaga Kerja Saudi.
"Para PRT ini akan kembali dipekerjakan setelah pemerintah India menghentikan beberapa kondisi yang mereka terapkan," ungkap Faheed.
"Selain India, pemerintah telah menandatangani perjanjian serupa dengan 3 negara lain," imbuh Faheed.
Seperti diketahui, beberapa tahun yang lalu Pemerintah India menetapkan syarat tertentu jika Arab Saudi berniat mempekerjakan wanita India sebagai PRT, yakni memberikan deposito kepada kedutaan India dan menetapkan standar gaji yang tinggi.
Tidak disebutkan berapa standar gaji yang diterapkan Pemerintah India terhadap pihak asing. Yang jelas, keluhan itu tidak hanya datang Arab Saudi, beberapa negara Teluk juga merasa keberatan mempekerjakan seseorang yang tidak memiliki keterampilan.
Apalagi, PRT dari India tidak langsung bekerja setiba di Arab Saudi, mereka terlebih dahulu harus menjalani pelatihan selama berbulan-bulan.
"Dalam kontak kesepakatan baru yang telah ditandatangani oleh masing-masing Departemen Tenaga Kerja, kedua negara sepakat untuk memberikan gaji lebih rendah dari nilai sebelumnya," ungkap Ahmed Al Faheed, wakil Kementerian Internasional Urusan Tenaga Kerja Saudi.
"Para PRT ini akan kembali dipekerjakan setelah pemerintah India menghentikan beberapa kondisi yang mereka terapkan," ungkap Faheed.
"Selain India, pemerintah telah menandatangani perjanjian serupa dengan 3 negara lain," imbuh Faheed.
Seperti diketahui, beberapa tahun yang lalu Pemerintah India menetapkan syarat tertentu jika Arab Saudi berniat mempekerjakan wanita India sebagai PRT, yakni memberikan deposito kepada kedutaan India dan menetapkan standar gaji yang tinggi.
Tidak disebutkan berapa standar gaji yang diterapkan Pemerintah India terhadap pihak asing. Yang jelas, keluhan itu tidak hanya datang Arab Saudi, beberapa negara Teluk juga merasa keberatan mempekerjakan seseorang yang tidak memiliki keterampilan.
Apalagi, PRT dari India tidak langsung bekerja setiba di Arab Saudi, mereka terlebih dahulu harus menjalani pelatihan selama berbulan-bulan.
(esn)