AS akan kejar Snowden ke Hong Kong

Selasa, 11 Juni 2013 - 11:33 WIB
AS akan kejar Snowden...
AS akan kejar Snowden ke Hong Kong
A A A
Sindonews.com - Pemerintah AS bersiap-siap untuk mengambil tindakan terhadap pembocor rahasia sistem mata-mata NSA, Snowden, 29. Reaksi itu menyusul sikap kompak senator AS pada Senin(10/6/2013), yang menyerukan agar Snowden diekstradisi dari tempat persembunyiannya di Hong Kong.

Kepala Intelijen Presiden Barack Obama sekaligus Direktur Intelijen Nasional, James Clapper, mengatakan, tindakan pembocoran rahasia NSA oleh Snowden sangat merugikan bagi keamanan AS. Ia menyerahkan masalah itu pada Departemen Kehakiman, yang telah melakukan investigasi.

Gedung Putih menolak mengomentari kasus ini, dan menyatakan penyelidikan sedang berlangsung.Namun seorang juru bicara Gedung Putih menegaskan bahwa Clapper akan menilai tindakan Snowden itu sebagai pengrusakan. Presiden Obama sendiri sudah diberi penjelasan singkat soal kasus itu ada akhir pekan lalu.

Juru Bicara Kementerian AS, Jen Psaki, mengatakan, Hong Kong merupakan wilayah administratif khusus China, dan telah memiliki perjanjian ekstradisi dengan AS selama lebih dari satu dekade.

Ekstradisi perjanjian dengan Hong Kong ditandatangani pada tahun 1996 dan mulai berlaku pada tahun 1998. Hal ini masih berlaku, dan kami telah gunakan selama bertahun-tahun,” ujar Psaki, dikutip AFP Selasa (11/6/2013).

Senator Demokrat dari California, Dianne Feinstein, mendesak agar pihak berwenang AS mengejar Snowden. Semua departemen, saya pikir agresif," kata Feinstein kepada media AS yang menyebut tindakan Snowden sebagai pengkhianatan.

Anggota parlemen dari seluruh spektrum politik menuntut Snowden agar secepatnya kembali ke Amerika. Senator Demokrat dari Florida, Bill Nelson, mengatakan Snowden harus menghadapi tuduhan pengkhianatan.

Ini bukan whistleblower, saya pikir ini adalah sebuah pengkhianatan terhadap negara, katanya. "Ini sengaja mengambil informasi rahasia dan dibawa keluar. Dia harus dituntut di bawah hukum."




(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8755 seconds (0.1#10.140)