Jamaah Islamiyah kecam Hibullah

Minggu, 09 Juni 2013 - 19:33 WIB
Jamaah Islamiyah kecam Hibullah
Jamaah Islamiyah kecam Hibullah
A A A
Sindonews.com - Azzam al-Ayyoubi, Pemimpin Jamaah Islamiyah mengecam campur tangan Hizbullah dalam serangan militer ke Kota Qusayr, Suriah, yang sebelumnya dikuasai pemberontak. Menurutnya, apa yang dilakukan warga dan pemberontak Suriah di Qusayr adalah sebuah perlawanan yang nyata.

"Hizbullah menciptakan hasutan yang mengarah pada sebuah akhir," ungkap Ayyoubi, Minggu (9/6/2013) seperti dilansir AFP. Ayyoubi mengatakan, pertempuran yang dilakukan Hizbullah di Qusayr terhadap pemperontak tidak dapat disebut sebagai perlawanan.

Menurut Ayyoubi, yang dilakukan oleh warga Qusayr dan pemberontak Suriah merupakan sebuah perlawanan nyata menentang sebuah aksi penindasan.

Ayyoubi lantas mengecam sikap Sayyed Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah, kemudian dia menuduh Nasrallah sebagai pemicu terjadinya perang sektarian yang akan terus berlanjut di wilayah perbatasan Suriah-Libanon.

"Hizbullah bukan lagi pendukung mereka yang tidak berdaya," ungkap Ayyoubi. Ia bertanya-tanya, bagaimana mungkin Hizbullah berpura-pura membela tanah air melawan Israel, tapi bergabung dengan Amerika Serikat dan Yahudi melawan Takfiris (kelompok yang mengkafirkan orang).

Nasrallah sebelumnya sempat menyebut kelompok Muslim Sunni berjuang untuk menggulingkan Presiden Suriah Bashar al-Assad sebagai takfiri.Ayyoubi kemudian meminta Hizbullah kembali mempertimbangkan sikap mereka, sebab apa yang mereka lakukan hanya akan menciptakan perselisihan lebih lanjut.

Seperti diketahui, Rabu 5 Juni lalu pasukan Suriah kembali menguasai penuh pusat Kota al-Qussair di Provinsi Homs, setelah bertempur dengan pemberontak selama dua pekan terakhir. Pendudukan kembali al-Qussair itu diklaim sebagai prestasi untuk memberangus kelompok teroris di Provinsi Homs dan wilayah tengah Suriah.

Serangan tentara Suriah di kota itu, bertujuan untuk memotong jalur utama yang dipakai para pemberontak guna menyuplai berbagai kebutuhan di wilayah tengah negara itu
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3495 seconds (0.1#10.140)