Pagi ini, delegasi Korut-Korsel mulai berdialog
A
A
A
Sindonews.com - Delagasi Pemerintah Korea Selatan (Korsel) dan Korea Utara (Korut) pagi ini melakukan pembicaraan resmi di Panmunjom, sebuah desa di lokasi gencatan senjata di wilayah perbatasan, Minggu (9/6/2013), pukul 10 waktu setempat.
Dialog perdana pemerintah Korut-Korsel yang digelar dalam beberapa tahun belakangan ini bertujuan membuka jalan bagi perundingan tingkat Menteri di Seoul, Korsel pada Rabu 12 Juni mendatang.
Dalam pertemuan ini, agenda dialog akan fokus terhadap pemulihan hubungan komersil yang sebelumnya sempat ditangguhkan, termasuk masalah komplek industri bersama Kaesong yang ditutup sejak April lalu, di saat memanasnya hubungan antara kedua belah pihak.
Pertemuan ini adalah respon terhadap proposal dialog tiba-tiba yang dilayangkan Korut pada Kamis, 6 Juni lalu. Tidak ingin mengacuhkan niat baik tersebut, Pemerintah Korsel merespon dengan cepat proposal itu.
Dalam sebuah pernyataan, Korsel menyetujui proposal yang diajukan oleh Korut untuk melakukan pembicaraan resmi. Kementerian Unifikasi mengatakan, pemerintah Korsel memandang positif usulan Korut itu.
Itikad baik Korut terhadap Korsel tidak berhenti sampai di sana. Mereka lantas memulihkan jaringan komunikasi langsung dengan selatan yang telah terputus sejak Maret lalu.
Stephan Haggard, pengamat Korut dari fakultas Ekonomi Internasional di Universitas Peterson mengatakan, tawaran dialog yang diajukan Korut menunjukan keunggulan diplomasi Pyongyang.
"Dengan tulus dan rendah hati, utara mengundang selatan untuk memperbaiki masalah yang telah mereka buat," ungkap Haggard.
Dialog perdana pemerintah Korut-Korsel yang digelar dalam beberapa tahun belakangan ini bertujuan membuka jalan bagi perundingan tingkat Menteri di Seoul, Korsel pada Rabu 12 Juni mendatang.
Dalam pertemuan ini, agenda dialog akan fokus terhadap pemulihan hubungan komersil yang sebelumnya sempat ditangguhkan, termasuk masalah komplek industri bersama Kaesong yang ditutup sejak April lalu, di saat memanasnya hubungan antara kedua belah pihak.
Pertemuan ini adalah respon terhadap proposal dialog tiba-tiba yang dilayangkan Korut pada Kamis, 6 Juni lalu. Tidak ingin mengacuhkan niat baik tersebut, Pemerintah Korsel merespon dengan cepat proposal itu.
Dalam sebuah pernyataan, Korsel menyetujui proposal yang diajukan oleh Korut untuk melakukan pembicaraan resmi. Kementerian Unifikasi mengatakan, pemerintah Korsel memandang positif usulan Korut itu.
Itikad baik Korut terhadap Korsel tidak berhenti sampai di sana. Mereka lantas memulihkan jaringan komunikasi langsung dengan selatan yang telah terputus sejak Maret lalu.
Stephan Haggard, pengamat Korut dari fakultas Ekonomi Internasional di Universitas Peterson mengatakan, tawaran dialog yang diajukan Korut menunjukan keunggulan diplomasi Pyongyang.
"Dengan tulus dan rendah hati, utara mengundang selatan untuk memperbaiki masalah yang telah mereka buat," ungkap Haggard.
(esn)