Bentrok demonstran & milisi di Benghazi, 11 tewas
Minggu, 09 Juni 2013 - 02:46 WIB
Bentrok demonstran & milisi di Benghazi, 11 tewas
A
A
A
Sindonews.com – Setidaknya 11 orang dilaporkan tewas dan 35 lainnya terluka dalam bentrokan antara demonstran dengan kaum milisi yang didukung oleh Kementerian Pertahanan Libya di timur Kota Benghazi, Sabtu (8/6/2013).
Seperti dilaporkan Reuters, puluhan pemrotes berdemonstrasi di luar Markas Besar Brigade Perisai Libya dan menuntut dibubarkannya kaum milisi yang belum juga meletakkan senjata mereka setelah dua tahun runtuhnya rezim diktator Muammar Khaddafi.
"Sekelompok pengunjuk rasa mulai memprotes kehadiran milisi. Mereka menyerukan pembubaran kelompok bersenjata dan mulai membangun kembali tentara," kata seorang warga Benghazi yang menolak disebutkan namanya.
"Ketika aku pergi, aku melihat pengunjuk rasa melemparkan batu dan sisi lainnya membalas," lanjut saksi mata itu. Seorang dokter di Rumah Sakit Benghazi al-Jalaa mengatakan, dia menghitung ada 11 orang tewas dan 35 terluka akibat bentrok ini.
Ahmed Belashahr, seorang aktivis lokal mengatakan, kehadiran milisi membuat kondisi Libya menjadi tak stabil. “Orang-orang melakukan protes, karena mereka percaya keberadaan milisi merusak stabilitas Libya. Kondisi stabil hanya dapat dicapai melalui kehadiran tentara dan polisi," lanjutnya.
Belum ada tanggapan dari Brigade Perisai Libya soal bentrokan ini. Usai runtuhnya rezom Khaddafi, kebencian terhadap kaum milisi yang dinilai banyak pihak ingin menerapkan hukum sendiri, telah membuat Libya terus berada dalam tak stabil.
Seperti dilaporkan Reuters, puluhan pemrotes berdemonstrasi di luar Markas Besar Brigade Perisai Libya dan menuntut dibubarkannya kaum milisi yang belum juga meletakkan senjata mereka setelah dua tahun runtuhnya rezim diktator Muammar Khaddafi.
"Sekelompok pengunjuk rasa mulai memprotes kehadiran milisi. Mereka menyerukan pembubaran kelompok bersenjata dan mulai membangun kembali tentara," kata seorang warga Benghazi yang menolak disebutkan namanya.
"Ketika aku pergi, aku melihat pengunjuk rasa melemparkan batu dan sisi lainnya membalas," lanjut saksi mata itu. Seorang dokter di Rumah Sakit Benghazi al-Jalaa mengatakan, dia menghitung ada 11 orang tewas dan 35 terluka akibat bentrok ini.
Ahmed Belashahr, seorang aktivis lokal mengatakan, kehadiran milisi membuat kondisi Libya menjadi tak stabil. “Orang-orang melakukan protes, karena mereka percaya keberadaan milisi merusak stabilitas Libya. Kondisi stabil hanya dapat dicapai melalui kehadiran tentara dan polisi," lanjutnya.
Belum ada tanggapan dari Brigade Perisai Libya soal bentrokan ini. Usai runtuhnya rezom Khaddafi, kebencian terhadap kaum milisi yang dinilai banyak pihak ingin menerapkan hukum sendiri, telah membuat Libya terus berada dalam tak stabil.
(esn)
