AS ampuni 9 negara, karena kurangi impor minyak Iran
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Luar Negeri AS, John Kerry pada Rabu (5/6/2013) tidak memperpanjang sanksi ekonomi pada sembilan negara pengimpor minyak Iran. Menurutnya, sembilan negara sudah memenuhi syarat pembebasan sanksi yang ditentukan AS.
Kerry dalam pernyataan tertulisnya, menyebut, sembilan negara, yakni China, India, Malaysia, Korea Selatan, Singapura, Afrika Selatan, Sri Lanka, Turki, dan Taiwan, telah memenuhi syarat untuk terbebas dari sanksi, karena mengurangi impor minyak dari Iran secara signifikan.
Pembebasan sanksi itu berlaku 180 hari. ”Penentuan (pembebasan sanksi) hari ini adalah contoh lain dari komitmen yang kuat dari masyarakat dunia untuk mendesak Iran agar memenuhi kewajiban internasionalnya,” kata kepala diplomat AS, mengutip pernyataan Kerry.
Dia mendesak Teheran untuk mengambil tindakan konkrit untuk mengatasi keprihatinan masyarakat internasional. ”Jika tidak, Iran akan menghadapi isolasi dan tekanan,” ujarnya dikutip Xinhua, Kamis (6/6/2013).
AS telah lama menuduh Teheran diam-diam mengembangkan senjata nuklir. Sementara, Iran menegaskan program nuklirnya adalah untuk tujuan kepentingan sipil saja. Lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB ditambah Jerman, sudah berunding untuk memecahkan kebuntuan soal nuklir Iran, tapi upaya itu tidak menghasilkan kemajuan yang berarti.
Kerry dalam pernyataan tertulisnya, menyebut, sembilan negara, yakni China, India, Malaysia, Korea Selatan, Singapura, Afrika Selatan, Sri Lanka, Turki, dan Taiwan, telah memenuhi syarat untuk terbebas dari sanksi, karena mengurangi impor minyak dari Iran secara signifikan.
Pembebasan sanksi itu berlaku 180 hari. ”Penentuan (pembebasan sanksi) hari ini adalah contoh lain dari komitmen yang kuat dari masyarakat dunia untuk mendesak Iran agar memenuhi kewajiban internasionalnya,” kata kepala diplomat AS, mengutip pernyataan Kerry.
Dia mendesak Teheran untuk mengambil tindakan konkrit untuk mengatasi keprihatinan masyarakat internasional. ”Jika tidak, Iran akan menghadapi isolasi dan tekanan,” ujarnya dikutip Xinhua, Kamis (6/6/2013).
AS telah lama menuduh Teheran diam-diam mengembangkan senjata nuklir. Sementara, Iran menegaskan program nuklirnya adalah untuk tujuan kepentingan sipil saja. Lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB ditambah Jerman, sudah berunding untuk memecahkan kebuntuan soal nuklir Iran, tapi upaya itu tidak menghasilkan kemajuan yang berarti.
(esn)