DPR AS: Soal Bom Boston, intelijen tak salah
A
A
A
Sindonews.com - Setelah berkunjung sepekan ke Rusia, anggota parlemen Amerika Serikat (AS) pada Senin (3/6/2013), mengaku tak menemukan kesalahan mencolok yang dilakukan oleh intelijen AS soal tak terdeteksinya teror bom di Boston.
Delegasi yang terdiri dari enam anggota parlemen itu, datang ke Moskow, Rusia untuk menentukan ada tidaknya kelalaian yang dilakukan intelijen dalam mencegah serangan bom yang menewaskan tiga orang dan melukai ratusan orang lainnya pada 15 April lalu.
”Kami telah diminta (menyelidiki) beberapa kali. Kita percaya bahwa bom di arena maraton Boston, hanya peristiwa pembantaian yang bisa saja digagalkan. Dan, jawabannya adalah tidak ada,” kata Ketua Urusan Luar Negeri DPR California Sub-komite Eropa, dan Eurasia, Dana Rohrabacher, dikutip voanews, Selasa (4/6/2013).
Delegasi tersebut menggelar pertemuan dengan Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB), yang sebelumnya dikenal sebagai KGB. Politisi Partai Demokrat AS, William Keating, menunjukkan salinan surat yang dikirimkan kepada Biro Investigasi Federal (FBI), oleh FSB, pada Maret 2011. Salinan surat itu berisi nformasi rinci tentang pengeboman yang dilakukan Tamerlan Tsarnaev.
Keating mengatakan, surat itu juga memuat tanggal lahir Tsarnaev, alamat, nomor ponsel, dan nomor Skype ibunya. Menurutnya, para pejabat intelijen Rusia percaya bahwa pengeboman itu bisa dicegah, jika AS telah mengetahui informasi tentang mereka (tersangka bom) yang diberikan dari Moskow.
Delegasi yang terdiri dari enam anggota parlemen itu, datang ke Moskow, Rusia untuk menentukan ada tidaknya kelalaian yang dilakukan intelijen dalam mencegah serangan bom yang menewaskan tiga orang dan melukai ratusan orang lainnya pada 15 April lalu.
”Kami telah diminta (menyelidiki) beberapa kali. Kita percaya bahwa bom di arena maraton Boston, hanya peristiwa pembantaian yang bisa saja digagalkan. Dan, jawabannya adalah tidak ada,” kata Ketua Urusan Luar Negeri DPR California Sub-komite Eropa, dan Eurasia, Dana Rohrabacher, dikutip voanews, Selasa (4/6/2013).
Delegasi tersebut menggelar pertemuan dengan Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB), yang sebelumnya dikenal sebagai KGB. Politisi Partai Demokrat AS, William Keating, menunjukkan salinan surat yang dikirimkan kepada Biro Investigasi Federal (FBI), oleh FSB, pada Maret 2011. Salinan surat itu berisi nformasi rinci tentang pengeboman yang dilakukan Tamerlan Tsarnaev.
Keating mengatakan, surat itu juga memuat tanggal lahir Tsarnaev, alamat, nomor ponsel, dan nomor Skype ibunya. Menurutnya, para pejabat intelijen Rusia percaya bahwa pengeboman itu bisa dicegah, jika AS telah mengetahui informasi tentang mereka (tersangka bom) yang diberikan dari Moskow.
(esn)