Korban Pembantaian Khmer Merah siapkan aksi protes

Sindonews.com - Sekitar 20 ribu orang yang selamat dari traged genosida di masa rezim Khmer Merah berkuasa selama 1975-1979, akan berkumpul di Ibukota Kamboja pada akhir pekan mendatang.

Mereka akan memprotes wakil Presiden Partai Penyelamat Nasional Kamboja (CNRP), Kem Sokha, karena menyangkal tuduhan genosida oleh rezim Khmer Merah. Demikian diserukan Presiden Korban Asosiasi Demokratis Kammboja, Chhum Mey, dan salah satu korban dari penjara Tuol Sleng pada konferensi pers, Selasa (4/6/2013).

”Kami memberi batas waktu 10 hari pada Kem Sokha untuk datang ke Museum Genosida Tuol Sleng untuk meminta maaf atas pernyataan yang menghina. Tapi dia belum muncul, jadi kami memutuskan untuk mengadakan protes massa terhadap dirinya pada 9 Juni," ujar Chhum Mey, dikutip Xinhua.

Dia mengatakan, sekitar 20 ribu pengunjuk rasa akan bertemu di Freedom Park pada hari itu dan sekitar 2.000 dari mereka akan berbaris dari taman ke markas CNRP. ”Pernyataan Kem Sokha ini telah menghina orang-orang yang kehilangan nyawa di penjara dan di tempat lain di negara ini selama rezim Khmer Merah," katanya.

Rencana protes dilakukan setelah Sokha diduga melontarkan pernyataan, bahwa penjara Tuol Sleng di masa rezim Khmer Merah berkuasa adalah tempat yang direkayasa keberadaannya.