Antek Khaddafi bersembunyi di Afsel
A
A
A
Sindonews.com – Pihak oposisi Aliansi Demokratik Afrika Selatan (DA), mengungkapkan, pada Minggu (2/6/2013), bahwa Bashir Saleh, mantan Kepala Staf di era pemimpin Libya Muammar Khaaddafi, bersembunyi di Afrika Selatan. DA menyebut, Saleh muncul pada konferensi tingkat tinggi (KTT) BRICS ke-5 di Durban pada Maret tahun ini.
Kejaksaan Libya sendiri mengumumkan, bahwa Saleh masuk daftar orang yang paling dicari Interpol. Bahkan Saleh, diklaim leluasa terbang antara Afrika Selatan, Swaziland, dan Nigeria, tanpa ditahan.
Partai oposisi akan meminta Komite Parlemen dan polisi untuk menggelar pertemuan darurat guna memperoleh kejelasan dari Kepala Divisi Intelijen Unit Kejahatan, Chris Ncgobo, yang menyatakan Saleh belum ditangkap. ”Ia terlihat di Afrika Selatan pada beberapa kesempatan," ujar pihak kejaksaan dalam siaran pers yang dikutip dari Xinhua.
”Jika hal ini terjadi dan identitasnya sepenuhnya diketahui, maka akan terlihat bahwa Afrika Selatan sengaja menyembunyikan buronan," lanjut pihak kejaksaan.
Menanggapi tuduhan itu, juru bicara Polisi Nasional, Brigadir Phuti Buruk Bagus Setati, mengatakan, ia tidak memiliki informasi tentang hal itu. ”Saya tidak menyadari tuduhan tersebut, oleh karena itu saya tidak bisa komentar," katanya.
Kejaksaan Libya sendiri mengumumkan, bahwa Saleh masuk daftar orang yang paling dicari Interpol. Bahkan Saleh, diklaim leluasa terbang antara Afrika Selatan, Swaziland, dan Nigeria, tanpa ditahan.
Partai oposisi akan meminta Komite Parlemen dan polisi untuk menggelar pertemuan darurat guna memperoleh kejelasan dari Kepala Divisi Intelijen Unit Kejahatan, Chris Ncgobo, yang menyatakan Saleh belum ditangkap. ”Ia terlihat di Afrika Selatan pada beberapa kesempatan," ujar pihak kejaksaan dalam siaran pers yang dikutip dari Xinhua.
”Jika hal ini terjadi dan identitasnya sepenuhnya diketahui, maka akan terlihat bahwa Afrika Selatan sengaja menyembunyikan buronan," lanjut pihak kejaksaan.
Menanggapi tuduhan itu, juru bicara Polisi Nasional, Brigadir Phuti Buruk Bagus Setati, mengatakan, ia tidak memiliki informasi tentang hal itu. ”Saya tidak menyadari tuduhan tersebut, oleh karena itu saya tidak bisa komentar," katanya.
(esn)