Israel: Iran coba menjadi negara adidaya nuklir

Rabu, 29 Mei 2013 - 13:42 WIB
Israel: Iran coba menjadi negara adidaya nuklir
Israel: Iran coba menjadi negara adidaya nuklir
A A A
Sindonews.com - Kementerian Urusan Strategis Israel mengatakan, kebanyakan orang menganggap remeh ancaman dan juga ruang lingkup program nuklir Iran yang kemungkinan bisa mengantarkan Iran menjadi negara adidaya nuklir.

"Sejak awal program nuklir Iran dibangun tidak menghasilkan beberapa bom nuklir, tapi untuk mencapai kamampuan memproduksi puluhan dan ratusan bom dalam satu atau dua dekade mendatang," ungkap Yuval Steinitz, Menteri Urusan Strategis Israel kepada sejumlah diplomat asing dan awak media saat menggelar pertemuan singkat di Yerusalem. selasa (28/5/2013).

Steinitz menuturkan, Fasilitas nuklir Natanz memiliki sekitar 12 ribu sentrifugal yang dapat membantu mempercepat aktifitas pengayaan uranium dan rencananya akan mencapai 54 ribu sentrifugal. Dengan jumlah itu, maka Iran mampu membuat 20-30 bom atom setiap tahunnya.

"Ini adalah isu yang paling penting bagi generasi kita. Sejarah manusia akan berubah jika Iran berhasil memproduksi bom," imbuh Steinitz.

Steinitz mencatat, bahwa ambisi nuklir Iran bukan hanya pada tingkatan kawasan, tapi bersifat global. Hal ini terlihat dari sikap pemimpin Iran yang sangat eksplisit menjelaskan perlunya melakukan perubahan keseimbangan kekuasaan antara Islam dan Barat.

Seperti diketahui, Israel, Amerika Serikat dan sekutunya menuduh Iran berusaha mengembangkan senjata nuklir dengan kedok program nuklir sipil. Sementara Iran membantah tuduhan itu dan bersikeras bahwa program nuklirnya adalah hanya untuk tujuan damai.

Menteri Pertahanan Iran, Bigjen Ahmad Vahidi mengatakan, dunia Barat seharusnya mempercayai Iran. Sebab, Pemimpin Spirritual Iran, Ayatollah Seyyed Ali Khamenei mengeluarkan fatwa, bahwa pengembangan nuklir untuk keperluan pembuatan senjata pemusnah masal adalah haram. Sebelumnya pada 22 Februari 2012 lalu, Khamenei mengatakan, bahwa Iran tidak pernah berusaha membuat senjata nuklir.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7676 seconds (0.1#10.140)